MAKANANKU ADALAH MELAKUKAN KEHENDAK BAPA
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 4:29-34
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Alkitab kadang menulis Kristus dan kadangkala menulis Yesus, apakah bedanya?
- Apakah makanan yang tidak dikenal oleh murid-murid Yesus?

Yohanes 4:34 ”Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”.
Tujuan Yesus lahir di bumi sebagai Anak Manusia adalah karena Yesus ingin dan Yesus harus melakukan kehendak Allah Bapa dan menyelesaikan mandat yang Yesus peroleh hingga tuntas.
Dan Alkitab mencatat bahwa Yesus telah menyelesaikan mandat itu secara tuntas.
Tiga setengah tahun masa pelayananNya, hari demi hari, jam demi jam yang Yesus telah lalui, tidak ada waktu yang terbuang dengan sia-sia, tidak ada perkataan yang terucap dengan sia-sia.
Iblis mencoba menggoda, merayu, membujuk Yesus dengan menawarkan kemuliaan dunia.
Dan Yesus sama sekali tidak tertarik, bahkan Yesus menghardik Iblis dengan mengatakan; “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:10).
Sebagai umat yang telah ditebus oleh kematian-Nya di kayu salib, kita tidak bisa membalas kasih dan anugerah-Nya.
Lalu bagaimana kita bisa melakukan hal yang bisa menyukakan hati Yesus? Dengan cara mengikuti teladan-Nya.
Kita tentu tidak dituntut untuk ikut disalibkan secara fisik, tetapi kita bisa “makan” makanan yang sama yang Yesus lakukan yaitu dengan melakukan kehendak Allah Bapa.
Darimana kita tahu kehendak Bapa, dari Firman-Nya. Firman Allah tidak hanya berisi janji-janji yang indah dan mulia yang dapat memberkati kita.
Tetapi Firman Allah juga tentang perintah-perintah yang jika kita lakukan, maka kita sedang menapaki jalan yang akan membawa kita menjadi semakin dewasa.
Apakah perintah-Nya? Tentu, ada banyak perintah Tuhan untuk kita lakukan.
Perintah untuk saling mengasihi, perintah untuk hidup dalam terang, perintah untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, perintah untuk memberitakan Injil dan memuridkan dan lain sebagainya.
Seorang anak kecil, mereka hanya bisa meminta dan senang jika permintaannya dikabulkan.
Tetapi ketika mereka beranjak dewasa, dan memahami makna bertanggung jawab, maka mereka tidak akan puas jika hanya diberi.
Mereka akan menuntut agar mereka juga dapat melakukan hal yang berat dan bisa berbagi atau memberi dari apa yang diperoleh dari usahanya.
Itulah kedewasaan, Tuhan ingin agar kita juga bertumbuh menjadi semakin dewasa, dan tidak terus menerus dalam rupa seorang bayi yang hanya bisa disuap dan diberi makanan yang lunak!

Saudara, kedewasaan rohani tidak ada hubungannya dengan kedewasaan biologis, kedewasaan rohani diukur, salah satunya dengan apakah kita selalu melakukan kehendak Bapa, atau lebih menyukai berdalih? Atau dalam bahasa anak muda, lebih suka ngeles?
Pembacaan Alkitab Setahun
Lukas 19-20