MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS DALAM KEMATIANNYA
Penulis : Pdt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini :
FILIPI 3:10-14
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Rasul Paulus berkeinginan mengenal apa?
- Mengapa Rasul Paulus ingin mengalami kematian seperti kematian Yesus?
- Mengapa Rasul Paulus ingin di bangkitkan dari antara orang mati, padahal semua yang mati dalam Kristus akan dibangkitkan pada akhir zaman?
- Apa yang rasul Paulus lakukan supaya dia beroleh hadiah?
Saudara, ada kerinduan yang sangat dalam pada hati rasul Paulus untuk mengenal Yesus Kristus, kuasa kebangkitan-Nya, dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, sehingga rasul Paulus menjadi serupa dengan Yesus Kristus dalam kematian-Nya.
Suatu keinginan yang sangat luhur dimiliki oleh rasul Paulus, yang diperoleh karena kasih karunia di dalam Yesus Kristus yang dianugerahkan oleh Bapa.
Hal ini terjadi karena rasul Paulus bersedia meninggalkan kehidupan sebagai Farisi pengikut Musa dalam agama lamanya.
Saudara, ketika saya merenungkan ayat sepuluh dari Kitab Filipi 3, saya terkejut saat membaca ayat 11.
Seorang rasul menginginkan dibangkitkan dari antara orang mati padahal semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan dibangkitkan pada akhir zaman.
Yohanes 11:23-24 ”Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”
Saudara, apa sebenarnya yang diinginkan oleh rasul Paulus?
Apakah hanya sekadar bangkit pada akhir zaman?
Semua orang akan bangkit pada akhir zaman.
Orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan dibangkitkan dan dimasukkan ke surga, sementara orang yang tidak percaya kepada Yesus juga akan dibangkitkan, tetapi mereka akan dibinasakan dalam api neraka.
Kebangkitan seperti apa yang diinginkan oleh rasul Paulus?
Apakah ada jenis kebangkitan lain pada akhir zaman?
Ternyata, ketika saya membaca Kitab Wahyu, saya menemukan bahwa ada dua macam kebangkitan yang disebutkan yaitu kebangkitan yang pertama dan kebangkitan yang kedua.
Wahyu 20:4-6 ”Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
Jadi, ternyata rasul Paulus memiliki keinginan yang sangat luhur, yaitu ia ingin menjadi imam-imam Allah dan Kristus serta memerintah bersama Kristus dalam kerajaan seribu tahun.
Ketika saya membaca Kitab Wahyu, terdapat tulisan mengenai orang-orang yang dipenggal kepalanya:
Wahyu 6:9-11 ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.”
Saudara, kebangkitan yang pertama hanya diberikan kepada pelayan-pelayan yang mati dibunuh, seperti Yesus Kristus, dan para martir inilah yang akan mengalami kebangkitan yang pertama.
Kebangkitan yang pertama ini belum terjadi dan hal ini akan terjadi ketika jumlah teman-teman pelayan yang mati terbunuh sudah ‘genap’.
Kebangkitan ini dibutuhkan oleh Allah untuk memenuhi jumlah pelayan yang akan menjadi imam-imam dan raja-raja yang memerintah bersama Kristus dalam kerajaan seribu tahun.
Rasul Paulus melihat kebangkitan ini dan merindukan untuk ikut duduk bersama para rasul dan para martir dalam kerajaan Allah untuk menjadi imam-imam dan memerintah bersama Kristus dalam kerajaan seribu tahun.
Kebangkitan yang pertama akan terjadi ketika para martir kerajaan Allah telah menggenapi sejumlah orang yang Tuhan Allah butuhkan untuk menjadi imam-imam dan raja-raja yang duduk memerintah bersama Kristus dalam kerajaan seribu tahun.
Siapakah yang akan menjadi martir ini?
Mereka adalah anak-anak Allah, yaitu orang-orang yang percaya dalam nama Yesus Kristus, menjadi murid-murid-Nya dan mengikuti-Nya.
Yohanes 1:12-13 ”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”
Mereka adalah murid-murid Yesus yaitu pengikut Yesus Kristus:
Lukas 9:23-24 ”Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.”
Matius 10:39 ”Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”
Yohanes 12:25-26 ”Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Saudara, rasul Paulus telah melihat panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Karena itu, ia belajar mengenal Yesus Kristus dan mencari tahu tentang kuasa kebangkitan-Nya.
Ia juga ingin belajar dan bersekutu dengan Yesus Kristus dalam penderitaan-Nya, agar ia menjadi serupa dengan Yesus Kristus dalam kematiannya.
Allah Bapa telah mengutus Putra tunggal-Nya, Yesus Kristus, supaya barangsiapa percaya kepada Yesus Kristus tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Bapa juga menginginkan supaya orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus melebarkan kerajaan Allah di bumi ini.
Karena itu, ketika Yesus Kristus berada di muka bumi, Ia pernah berkata:
Matius 6:9-10 ”Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”
Tuhan Yesus Kristus mengajarkan doa yang sangat terkenal kepada murid-muridNya, yaitu Doa Bapa Kami.
Dalam doa ini, Yesus Kristus, Putra Tunggal Bapa, mengajarkan supaya para murid berdoa supaya Allah Bapa melebarkan kerajaan surga datang ke bumi atau dunia ini.
Oleh karena itu, Yesus melatih dan mengajari murid-muridNya untuk mengabarkan Injil Kerajaan Allah.
Ketika Yesus Kristus hendak kembali ke pangkuan Bapa-Nya, Ia dengan jelas memerintahkan murid-muridNya untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan dengan tegas Yesus memerintahkan Amanat Agung Kristus.
Tujuannya supaya dunia mengenal Bapa yang mengutus Yesus Kristus ke dunia ini untuk menyelesaikan pekerjaan Bapa yang sangat mengasihi dunia ini.
Yohanes 4:34 ”Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Saudara, itulah panggilan Bapa kepada anak-anakNya yaitu melebarkan Kerajaan Allah di bumi ini.
Karena itu, rasul Paulus mau menjadi pelaksana pekerjaan Bapa sama seperti Yesus Kristus. Paulus juga merindukan pengalaman mati seperti Yesus Kristus dan rela mati sebagai martir untuk melebarkan Kerajaan Allah.
Haleluya, puji Tuhan. Amin!
Bersediakah saudara menjadi salah seorang pelayan yang akan mengalami martir?
Pembacaan Alkitab Setahun
Yehezkiel 37-39