MENJADI BERKAT SEPERTI YESUS

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 3:11-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah orang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat?
  2. Oleh apa orang benar hidup?
  3. Bagaimana cara Yesus menebus kita dari kutuk hukum Taurat?
  4. Bagaimana berkat Abraham bisa sampai kepada bangsa-bangsa lain?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Hukum Taurat diberikan agar bangsa Israel mengerti dan memahami bagaimana standar kehidupan yang benar dan mulia dalam pandangan Allah.

Hukum Taurat seharusnya menyadarkan manusia bahwa adalah mustahil untuk manusia dapat melakukan hukum Taurat, keberadaan mereka sebagai manusia berdosa yang memiliki kecenderungan untuk selalu berbuat dosa membuat manusia semakin jauh dari Tuhan.

Manusia memerlukan juru selamat, bukan juru selamat seperti dalam pikiran manusia tetapi juruselamat seperti dalam pikiran Allah.

Kehadiran Yesus di muka bumi pada awalnya tidak pernah terpikirkan bahwa juruselamat harus mati bagi orang-orang berdosa.

Pada masa itu orang “berdosa” dikucilkan dan mendapat penghakiman dari masyarakat. Alkitab mencatat ada pelacur, pemungut cukai, orang-orang najis karena penyakit, dan masih banyak lagi, yang tersingkirkan karena dianggap “berdosa”.

Sementara ahli Taurat sebagai penegak hukum Taurat pada masa itu adalah jenis orang-orang yang mendapat penghormatan dari masyarakat pada umumnya.

Para pemimpin agama pada masa itu melakukan segala cara dengan anggapan bahwa mereka sedang melakukan untuk Tuhan.

Manusia sudah tidak dapat melihat kebenaran, baik pelacur, pemungut cukai, ahli Taurat, orang-orang Farisi dan pemimpin agama semuanya berjalan dengan pandangan mereka sendiri. Pada kondisi seperti ini Yesus hadir.

KehadiranNya tidak pernah diperhitungkan manusia hingga pada waktuNya Dia memulai pelayananNya.

PenerimaanNya kepada orang-orang berdosa, mujizatNya yang menyembuhkan berbagai penyakit, membebaskan dari kerasukan dan bahkan membangkitkan orang dari kematian diterima oleh orang-orang yang terhakimi namun ditolak oleh pemimpin-pemimpin agama pada masa itu.

Meskipun banyak pelayanan yang dilakukan, namun tujuan utamaNya adalah mati di atas kayu salib bagi manusia berdosa.

Keterbatasan sebagai manusia pada saat itu membuat Yesus tidak bisa menjangkau banyak orang sakit, banyak orang yang buta secara rohani, namun kematianNya diatas kayu salib membuat seluruh manusia ciptaanNya di muka bumi yang percaya kepadaNya mengalami berkatNya.

Yesus memang melakukan banyak mujizat dan mengubah paradigma banyak orang pada masa itu, namun  berkat Yesus yang terbesar bagi kita adalah penderitaan dan kematianNya untuk menebus kita, manusia berdosa.

KematianNya berdampak kekekalan terhadap kita umatNya.

Mari kita menjadi berkat sama seperti Yesus, tidak hanya berdampak selama di dunia, namun prioritaskan yang berdampak hingga kekekalan.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 23-24