ASAL ADA MAKANAN DAN PAKAIAN, CUKUPLAH

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TIMOTIUS 6:6-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Adakah yang kita bawa kedalam dunia? Dan adakah yang kita bisa bawa keluar? (ayat 7)
  2. Apa resiko yang akan di tanggung, oleh mereka yang ingin kaya?
  3. Menurut ayat 10, Betulkah cinta uang adalah akar dari segala kejahatan? Jika Ya, apa alasannya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Hari-hari ini banyak orang, mungkin salah satunya kita, berusaha sedemikian rupa dengan bekerja keras, membanting tulang, ‘gila-gilaan’ dan memforsir diri untuk terus mencari uang.

Demi mencukupkan “saldo”, karena jika “saldo keuangan kita tidak cukup, bahkan kurang,” maka akan menimbulkan “kemacetan” dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Bagi sebagian orang, bekerja keras untuk mencukupkan kebutuhan hidup adalah hal wajar untuk dilakukan.

Bahkan jika kita baca 2 Tesalonika 3:10 secara singkat dapat dikatakan “Jika kita tidak mau bekerja, jangan makan” artinya kita harus bekerja dan tidak boleh malas, kalau kita mau mendapatkan makanan.

Ayat di 2 Tesalonika 3:10 sepertinya paradoks dengan judul renungan kita hari ini “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”

Bila tidak kita pahami dengan baik sepertinya ayat tersebut mengatakan bahwa “kita tidak perlu capek bekerja, tidak perlu berambisi memiliki hidup berkelimpahan, apalagi kerja keras membanting tulang dalam bekerja atau mencari nafkah.”

Santai-santai saja, tidak perlu diforsir, berusaha sekedar dan secukupnya saja. Tentu TIDAK!

Ayat tersebut dimaksudkan agar kita tidak memiliki motivasi hidup hanya fokus kepada “saldo atau cinta uang.”

Bagi mereka uang adalah segala-galanya, bahkan karena fokus kepada uang membuat sebagian anak-anak Tuhan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Mereka tidak menyadari bahwa iman mereka mulai menyimpang dan membuat mereka semakin stres. 

Tidak sedikit mereka sampai sakit-sakitan karena khawatir akan hidupnya yang selalu kurang dan tidak pernah ada kata cukup.

Renungan kita hari ini, mengajak kita kembali untuk berpikir dan merenung, betul kita perlu “saldo atau uang” untuk mencukupkan segala kebutuhan kita, baik itu kebutuhan sandang, pangan dan papan, namun hendaknya motivasi kita bukanlah uang sebagai segala-galanya.

Mungkin kita sering mendengar kata-kata bijak berkata bahwa “Uang bisa membeli kasur, tetapi tidak bisa membeli rasa tidur yang pulas; uang bisa membeli jam mahal, tetapi tidak bisa membeli waktu; uang bisa membeli buku, tetapi tidak bisa membeli ilmu; uang bisa membeli obat, tetapi tidak bisa membeli kesehatan.

Jadi marilah saudara, janganlah hendaknya kita diperbudak oleh uang, apalagi menjadi hamba uang.

Ingat! Akar dari segala kejahatan adalah cinta uang.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, apakah Tuhan melarang kita orang percaya, menjadi orang yang berkelimpahan dalam banyak hal, termasuk dalam hal keuangan? Apakah judul renungan kita hari ini, “asal ada makanan dan pakaian”, membuat kita tidak perlu bekerja keras, bahkan malas untuk mencukupkan kebutuhan kita?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 42-44