DITETAPKAN UNTUK MENGUASAI BUMI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KEJADIAN 1:26-28

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Menurut gambar dan rupa siapa manusia diciptakan oleh Allah?
  2. Apa tujuan Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah?
  3. Manusia seperti apa yang diciptakan Allah yang segambar dan serupa dengan Dia?
  4. Apa yang menjadi tugas manusia yang ditentukan oleh Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia menetapkan agar manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.

Tuhan Allah menghendaki agar manusia menjadi penguasa di bumi, sementara Allah berkuasa di sorga.

Namun oleh iblis, manusia melakukan apa yang dilarang Tuhan Allah.

Ketidaktaatan ini menyebabkan manusia diusir dari Taman Eden dan terpisah dari Tuhan Allah.

Keterpisahan manusia dari kehadiran Tuhan Allah menyebabkan manusia semakin jahat dan keinginan hati mereka selalu cenderung kepada perbuatan jahat.

Namun Tuhan Allah tidak dapat digagalkan oleh apapun.

Tuhan Allah menubuatkan jalan keluar dari dosa manusia itu dan akan menghentikan kejahatan manusia:

Kejadian 3:15 ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Nubuatan tentang peperangan rohani antara anak-anak manusia dengan iblis telah dinyatakan oleh Tuhan Allah.

Anak manusia akan meremukkan kepala ular atau iblis, dan iblis akan meremukkan tumit anak manusia.

Ketika kejahatan manusia telah merajalela, Tuhan Allah menyesal telah menjadikan manusia.

Karena itu, Tuhan Allah berencana untuk melenyapkan manusia beserta semua binatang dan hewan yang hidup di bumi.

Kejadian 6:5-8 ”Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.”

Nuh, seorang yang telah mendapat kasih karunia dari Tuhan Allah, bersama dengan keluarganya menjadi manusia yang tersisa di bumi untuk melanjutkan keturunan manusia.

Nuh dan tujuh anggota keluarganya melanjutkan kehidupan manusia di bumi, beranak cucu dan beregenerasi hingga Tuhan Allah memanggil Abram untuk melaksanakan dan melanjutkan pekerjaan Tuhan Allah di bumi ini.

Tuhan terus bekerja melalui orang-orang pilihan-Nya yang Dia kehendaki.

Untuk memenuhi perkataan-Nya kepada setan di Taman Eden, Tuhan Allah menyiapkan manusia-manusia yang akan merealisasikan firman Tuhan Allah itu.

Yesaya pernah mengatakan tentang kedatangan seorang Anak Manusia yang dipilih Tuhan Allah yang akan melaksanakan pekerjaan-Nya.

Yesaya 9:5-6 ”Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.”

Yohanes 1:1-3 ”Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”

Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal diam di antara kita.

Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Firman Allah itu menjadi Yesus Kristus, seorang Anak Manusia yang diutus oleh Bapa-Nya, Yahwe, untuk menjadi Adam yang kedua.

Yesus Kristus memberi contoh kepada manusia bagaimana hidup menurut kehendak Bapa, Yahwe.

Yesus Kristus menjadi manusia seperti kita, anak manusia yang menjadi anak-anak Allah.

Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Filipi tentang bagaimana Dia hidup:

Filipi 2:5-8 ”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Dia setara dengan Allah karena Dia adalah Firman yang menciptakan segala sesuatu, namun Dia rela menjadi anak manusia dan rela mati dengan terkutuk ketika disalibkan dan dimahkotai dengan duri.

Kejadian 3:17-19 ”Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”

Yesus Kristus rela menerima kutuk itu dan mengangkat kutuk tersebut saat Dia disalibkan di atas kayu salib.

Efesus 3:13-14 ”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”

Yesus Kristus, sebagai Anak Manusia, melakukan semua kehendak Bapa-Nya.

Dia dikorbankan sebagai Domba Paskah Allah untuk menebus dosa dunia ini, sehingga kita yang percaya dapat menerima Roh yang dijanjikan.

Melalui Roh itu, kita memperoleh kuasa untuk menjadi saksi bagi Kristus.

Dengan bimbingan Roh Kudus, kita juga memperoleh kuasa untuk melakukan kehendak Bapa, Yahwe, seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus.

Melalui bimbingan Roh Kudus, kita mendapat kuasa untuk menjadi saksi Kristus, pergi untuk memberitakan Injil, dan meluaskan Kerajaan Allah di bumi ini.

Yesus Kristus sebagai kepala gereja melalui karya Roh Kudus pada jemaat Tuhan akan melebarkan Kerajaan Allah dari Yerusalem, seluruh Yudea dan Samaria, hingga ke ujung bumi.

Matius 24:14 ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

Saudara, pelebaran Kerajaan Allah ini adalah bukti keberhasilan Gereja Tuhan di bumi.

Gereja merupakan Tubuh Kristus yang Esa disebut sebagai Kesatuan Tubuh Kristus.

Yesus Kristus adalah kepala yang menjadi pemimpin melalui Roh Kudus-Nya. Dalam rangka pelebaran Kerajaan Allah ini, Tuhan Yesus pernah berkata:

Yohanes 14:12 ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”

Para murid melakukan apa yang Yesus kerjakan yaitu memuridkan dengan memberitakan Injil dan membantu orang percaya baru untuk bertumbuh.

Dalam pekerjaan ini, para murid mengalami banyak aniaya dan penderitaan.

Melalui kuasa Roh Kudus, para rasul memberitakan Firman kebenaran yaitu Injil keselamatan.

Dalam rangka pemberitaan Injil, rasul Paulus mengalami penganiayaan, dipenjarakan, dilempari batu, bahkan disangka telah mati.

Ketika itulah Roh Kudus mengilhami surat kepada jemaat di Filipi dari dalam penjara dan sebagian Firman itu tertulis:

Filipi 3:10-11 ”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”

Ketika saya membaca ayat 11 dari Filipi ini, saya berpikir sebuah pertanyaan yaitu apakah Rasul Paulus ingin dibangkitkan dari kematian?

Yesus kan berjanji bahwa orang yang percaya kepada-Nya akan dibangkitkan pada akhir zaman:

Yohanes 6:39-40 ”Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

Lalu apa yang dimaksud dengan kebangkitan ini? Saya membaca Kitab Wahyu:

Wahyu 20:4-6 ”Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”

Ternyata jumlah orang yang harus bangkit pada kebangkitan pertama ini sudah ditetapkan kuotanya oleh Tuhan Allah Bapa, Yesus Kristus.

Wahyu 6:9-11 ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.”

Ketika saya merenungkan bagian firman ini, barulah saya mengerti apa maksud dari Rasul Paulus.

Ternyata Rasul Paulus menginginkan dibangkitkan pada kebangkitan pertama yang dianugerahkan kepada para martir dan syuhada yang mati karena kesaksian mereka tentang Yesus Kristus dan firman Allah.

Yesus akan memerintah sebagai Penguasa di bumi selama seribu tahun.

Tujuan Tuhan Allah dalam menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah akan tercapai pada masa Kerajaan Seribu Tahun.

Anak Manusia, Yesus Kristus, bersama saudara-saudaranya yaitu para martir akan menjadi penguasa sebagai raja-raja dan semua anak-anak Allah yang mati sebagai syuhada akan menjadi imam-imam Allah dan imam-imam Kristus.

Apa yang Tuhan Allah katakan dalam Kejadian 1:26-27 direalisasikan pada masa Kerajaan Allah selama seribu tahun di bumi ini.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Apakah semua orang percaya ikut dibangkitkan pada kebangkitan pertama sehingga mereka semua menjadi imam-imam Allah dan imam-imam Kristus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 7-9