TETAP MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 2:15-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang tidak boleh kita kasihi?
  2. Apa yang bisa menggeser kasih terhadap Bapa dari kita?
  3. Apa yang tengah terjadi dengan dunia saat ini?
  4. Siapa yang tidak akan ikut lenyap?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, suatu larangan tetap relevan sepanjang zaman yang diwahyukan oleh Roh Kudus kepada jemaat Kristus yang terus berlaku karena iblis senantiasa menggunakannya dari zaman purba hingga saat ini.

Jurus tipu-tipu iblis itu berada di sekitar wilayah tertentu, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.

Semua keinginan ini bukanlah berasal dari Bapa atau Tuhan Allah.

Keinginan ini berasal dari diri manusia yaitu tubuh dan jiwa yang dikuasai oleh tubuh manusia yang telah jatuh ke dalam dosa.

Dosalah yang mengubah keinginan wajar ini menjadi sumber pencobaan.

Keinginan wajar ini oleh iblis dijadikan sumber pencobaan, yang digunakan untuk melawan atau memberontak terhadap titah atau perintah Tuhan Allah.

Mari kita lihat saat Adam dan Hawa, nenek moyang manusia, saat berada di Taman Eden.

Iblis datang dengan isu yang menunjukkan bahwa Tuhan Allah kejam atau raja tega:

Kejadian 3:1-7 ”Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.”

Saudara, dari bagian firman ini, kita melihat bagaimana ular yang dimasuki oleh iblis menuduh bahwa Tuhan melarang mereka memakan buah yang ada di taman itu.

Ular memprovokasi bahwa mereka tidak akan mati jika memakan buah terlarang itu, bahkan dengan memakannya, mereka akan menjadi seperti Allah dapat mengetahui apa yang jahat dan apa yang baik.

Pernyataan ular iblis tersebut membuat Hawa menjadi gegabah karena menambah-nambahi firman Tuhan Allah.

Tuhan Allah berfirman:

Kejadian 2:16-17 ”Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Saudara, Tuhan Allah tidak melarang untuk meraba buah dari pohon itu.

Hal yang dilarang adalah memakan buah dari pohon tersebut.

Ketika provokasi dilakukan oleh ular iblis itu, Hawa mulai memikirkan buah dari pohon itu dan mulai melihat-lihat.

Saat Adam dan Hawa bersama berada di sekitar pohon itu, mereka mulai memperhatikan.

Lalu timbullah keinginan daging bahwa buah dari pohon itu baik untuk dimakan dan kelihatannya sedap sehingga keinginan mata pun mulai bangkit.

Lagi pula, pohon itu menarik hati karena memberi pengertian, kemudian keangkuhan hidup pun bangkit yaitu ingin menjadi seperti Allah yang mengetahui yang jahat dan yang baik.

Ketika Hawa mulai menjamah atau meraba buah dari pohon itu, ternyata dia tidak mati.

Adam pun menjadi berani dan meragukan kebenaran yang dikatakan Tuhan Allah. Ketika Hawa memakannya dan juga tidak mati, maka Adam juga memakannya.

Keduanya tidak mati, bahkan kemudian mata mereka terbuka menyadari bahwa mereka telanjang dan merasa malu.

Benar kata ular iblis itu, mereka tidak mati setelah memakan buah itu.

Ketika mata mereka terbuka, mereka menyadari bahwa mereka telanjang dan merasa malu.

Namun, apakah benar mereka tidak mati pada hari itu? Sejak Adam dan Hawa memakan buah itu, tidak ada manusia yang hidup lebih dari seribu tahun.

Satu hari bagi Allah sama dengan seribu tahun bagi manusia.

Tuhan Allah menciptakan manusia untuk hidup kekal. Karena dosa manusia pertama, maka Metusalah menjadi manusia yang memiliki usia terpanjang.

Kejadian 5:27 ”Jadi Metusalah mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati.”

Metusalah mati dalam sehari sesuai dengan firman Tuhan. Mari kita lihat apa yang dikatakan Rasul Petrus:

2 Petrus 3:8 ”Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.”

Tuhan Allah menghendaki agar kita hidup kekal bersama-Nya.

Tuhan Allah tidak akan pernah gagal, sehingga Dia mengutus Yesus agar orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal.

Jadi, nasihat Rasul Yohanes menyatakan bahwa:

1 Yohanes 2:17 ”Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Oleh karena itu, marilah kita melakukan kehendak Allah. Apa sebenarnya kehendak Allah?

Matius 6:10 ”datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”

Tuhan Allah menginginkan agar kita memperluas Kerajaan-Nya dengan cara apa? Yesus berkata: “Jadikanlah seluruh bangsa murid-Ku.”

Tuhan Allah menginginkan agar kita:

Efesus 2:10 ”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”

Saudara, kita lahir sebagai ciptaan Allah sama seperti tanaman dan hewan-hewan yang semuanya juga merupakan ciptaan-Nya.

Kita dilahirkan dengan bakat bawaan, dan kemudian kita diperbaharui oleh Kristus Yesus karena menerima karunia Roh.

Timbul pertanyaan, untuk apa bakat dan karunia Roh ini dianugerahkan?

Bakat dan karunia Roh dianugerahkan untuk melakukan pekerjaan baik.

Pekerjaan baik apakah yang harus kita lakukan? Itu adalah suatu pekerjaan baik yang telah disiapkan Allah sebelumnya, dan Dia menghendaki agar kita hidup di dalamnya.

Pekerjaan baik apa yang telah dipersiapkan oleh Tuhan Allah?

Pekerjaan baik itu adalah hadirnya Kerajaan Allah di muka bumi ini.

Tuhan Allah menghendaki agar semua manusia masuk ke dalam Kerajaan-Nya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Untuk itulah Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Jadikanlah semua bangsa murid-Ku!”

Perintah inilah yang dikenal dengan Amanat Agung Kristus.

Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Untuk itulah semua orang yang telah dilahirkan baru dipanggil agar kita memuridkan bangsa-bangsa dengan memakai semua bakat dan karunia rohani untuk memuridkan bangsa-bangsa.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa ada anak-anak Tuhan yang enggan untuk dimuridkan, apalagi untuk memuridkan orang lain?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 21-24