ALLAH TIDAK MENCOBAI SIAPAPUN
Penulis : Pdt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YAKOBUS 1:12-15
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
- Siapakah yang disebut berbahagia?
- Mengapa pencobaan bukan berasal dari Allah?
- Darimana pencobaan berasal?
- Apa yang melahirkan dosa?
Sumber pencobaan itu masih sama sejak Adam dan Hawa di Taman Eden.
Adam dan Hawa gagal, sehingga mereka melahirkan dosa, dan benih dosa itu menguasai manusia sampai hari ini.
Pencobaan yang sama diberikan kepada Yesus, namun Yesus melewati cobaan itu dengan mendasarkan kepada Firman tertulis.
Nah, inilah kemenangan kita, yaitu iman. Iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus.
Dan pencobaan ini masih sering diberikan kepada kita melalui keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup.
Apakah kita akan jatuh seperti Adam dan Hawa, atau kita sudah mampu meraih kemenangan seperti Yesus, yang selalu mengandalkan Firman tertulis untuk menjawab semua cobaan iblis?
Saudara, kita perlu menyadari strategi iblis dalam mencobai seseorang.
Lukas 4:13 ”Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.”
Saudara, lihatlah apa yang dilakukan iblis terhadap Yesus yang telah meraih kemenangan.
Ia menunggu waktu yang tepat untuk kembali dan mencobai Dia lagi.
Inilah sebabnya, Rasul Petrus pernah mengingatkan kita:
1 Petrus 5:8-9 ”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
Saudara yang terkasih, ketika seseorang mengalami pencobaan, seharusnya dia mengucap syukur karena bisa menikmati pertolongan Tuhan.
Beberapa orang ketika mereka menghadapi pencobaan berseru kepada Tuhan agar dapat mengatasi pencobaan yang mereka alami.
Ketika seseorang mengalami kesesakan karena beban pencobaan yang dialami begitu berat, Tuhan senantiasa siap menolong dalam keadaan apapun.
Tuhan siap untuk memberikan pertolongan.
Mazmur 50:15 “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.”
Darimanakah asal suatu pencobaan? Pencobaan tidak berasal dari Tuhan, dan dengan tegas Rasul Yakobus menuliskan:
Yakobus 1:13-14 ”Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”
Jadi, ketika seseorang dicobai, dia harus sadar bahwa dia sedang mengalami cobaan yang dipicu oleh keinginan dari dirinya sendiri.
Setiap keinginan bisa mendatangkan pencobaan bagi setiap orang yang memiliki keinginan, cita-cita, atau kemauan.
Oleh karena itu, bagi kita yang memiliki keinginan atau cita-cita, kita harus waspada, karena iblis bisa menggunakan keinginan atau cita-cita kita sebagai sumber pencobaan.
Masihkah kita mengingat ketika Yesus dicobai di atas gunung?
Pencobaan pertama adalah mengubah batu menjadi roti saat Yesus lapar.
Pencobaan kedua adalah membawa Yesus ke bubungan Bait Allah dan menyuruh Dia untuk melompat dari sana karena menurut iblis jika Yesus menjatuhkan diri maka Tuhan Allah akan memerintahkan malaikat untuk menatang Dia, sehingga Dia tidak akan terjerembab jatuh ke lantai, bahkan akan jatuh dengan baik seperti orang menggunakan parasut terjun.
Pencobaan ketiga adalah iblis membawa Yesus ke gunung tinggi dan memperlihatkan segala yang bisa dilihat dari puncak itu dan kemudian, iblis berkata kepada Yesus: “Sembahlah aku, maka segala ini akan kuberikan kepadamu!”
Ketiga macam pencobaan ini merupakan tiga macam sumber pencobaan bagi Hawa di taman Eden.
Pencobaan pertama adalah buah terlarang yang terlihat elok dan sedap dipandang yang menimbulkan keinginan untuk memakannya.
Pencobaan kedua adalah keyakinan bahwa jika buah itu dimakan akan membuka mata manusia sehingga dapat mengetahui antara yang baik dan yang jahat.
Pencobaan ketiga adalah keyakinan bahwa dengan memakan buah tersebut, maka manusia akan menjadi serupa dengan Allah.
Saudara-saudara, apakah kita menyadari bahwa ketiga macam pencobaan ini sampai saat ini merupakan senjata iblis dalam mencobai kita sebagai orang percaya? Rasul Yohanes menuliskan bahwa:
1 Yohanes 2:15-17 ”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
Dan marilah kita menyadari bahwa Allah tidak mencobai siapapun, dan Dia bukanlah sumber pencobaan. Haleluya, puji Tuhan, Amin!
Mengapa banyak orang sering mengalami pencobaan yang berulang-ulang dalam bidang yang sama?
Pembacaan Alkitab Setahun
2 Tawarikh 13-17