UJIAN YANG MENGHASILKAN KETEKUNAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah Yakobus, penulis kitab ini?
  2. Apa yang dimaksud dengan pencobaan?
  3. Mengapa, ketika seseorang dicobai, dia harus menganggap dirinya mengalami kebahagiaan?
  4. Apa yang dimaksud dengan ketekunan yang menghasilkan kesempurnaan, keutuhan, dan tidak mengalami kekurangan apapun?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika seseorang mengalami pencobaan, seharusnya dia merasakan suatu kebahagiaan. Mengapa demikian?

Yakobus 1:2-4 ”Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Pencobaan dapat menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan kesempurnaan, yaitu utuh dan tidak kekurangan apapun.

Yakobus 1:12-15 ”Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”

Pencobaan timbul dari keinginan yang berasal dari dunia.

Jika keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Saudara, pencobaan menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan buah yang matang, yaitu kesempurnaan, yang berarti keutuhan dan tidak kekurangan apapun.

Oleh karena itu, ketika kita dicobai, marilah kita arahkan mata kita kepada Yesus yang telah menang terhadap segala macam pencobaan yang diberikan oleh iblis.

Yesus senantiasa mengandalkan firman yang tertulis, sehingga iblis tidak dapat mengambil keuntungan sedikit pun dari Yesus.

Marilah kita menghadapi berbagai pencobaan dengan terus mengarahkan harapan kita kepada pertolongan Yesus, sehingga kita dapat bertekun, karena Tuhan akan menganugerahkan kekuatannya kepada kita.

Rasul Paulus pernah berkata:

Filipi 4:13 ”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Marilah dengan tekun mengarahkan mata kita kepada Yesus sebagai sumber kekuatan dan inspirasi dalam menghadapi pencobaan yang dirancang oleh iblis.

Ketika kita keluar sebagai pemenang, janganlah kita angkuh, tetapi tetaplah berhati-hati karena iblis adalah musuh setia yang terus mencari kesempatan untuk menjatuhkan kita.

Oleh karena itu, waspada dan berjaga-jagalah! Marilah terus bertekun dan senantiasa bergaul intim dengan Roh Kudus, agar Roh Kudus terus membimbing kita dan mengajarkan hal-hal yang kita perlukan untuk dapat menang atas jeratan setan.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Apa yang menyebabkan kita sulit bertekun dalam pencobaan?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 9-12