UMAT YANG DISERTAI TUHAN
Penulis : Pdt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOSUA 1:5-9
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
- Apa yang dilakukan Tuhan Allah setelah hamba-Nya, Musa, meninggalkan dunia?
- Apa yang harus dikerjakan oleh Yosua setelah kematian Musa, hamba Tuhan itu?
- Apa yang harus mereka hadapi setelah kematian Musa, hamba Tuhan itu?
- Apa yang harus mereka lakukan agar bangsa itu dapat mendiami tanah Perjanjian yang telah dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada Abraham?
Saudara, setelah Musa, hamba Tuhan Allah itu meninggal, Tuhan berfirman kepada Yosua agar memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, yang telah dijanjikan Tuhan Allah kepada Abraham, bapa leluhur Israel.
Allah yang ajaib itu sangat menginginkan kehadiran-Nya di tengah umat-Nya, umat Israel yang kudus, dan Dia sangat ingin agar bangsa Israel menjadi imam bagi bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Dia berkeinginan untuk memimpin bangsa Israel sebagai umat-Nya, umat kudus-Nya, sebagai imamat yang kudus.
Oleh karena itu, Dia memberi nama Imanuel kepada Yesus, yang berarti Tuhan beserta kita.
Saudara, sejak zaman dahulu Tuhan Allah ingin memiliki hubungan yang intim dengan manusia.
Sejak zaman Adam di Taman Eden, Tuhan Allah memperlihatkan keinginan-Nya untuk berhubungan akrab dengan manusia.
Hal ini terlihat dari ayat-ayat Firman Tuhan ini:
Efesus 1:4-6 ”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”
Saudara, sejak semula Tuhan menginginkan agar umat manusia hidup kudus seperti Tuhan Allah yang Maha Kudus.
Dalam kemahatahuan-Nya, Dia telah memilih dan merencanakan jalan keluar dari masalah manusia yang akan diciptakan-Nya.
Tuhan Allah telah merencanakan bagaimana Putra tunggal-Nya akan menyelesaikan persoalan manusia yaitu dosa. Rasul Paulus telah mendpatkan wahyu dari Tuhan Allah tentang bagaimana Tuhan Allah menyelesaikan dosa manusia itu.
Efesus 1:7-14 ”Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya–supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Saudara, dengan kerelaan-Nya, Tuhan Allah sangat ingin mendamaikan diri-Nya melalui karya Putra-Nya agar manusia dapat menjadi suatu bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah dan menjadi suatu bangsa yang menyembah-Nya sebagai satu-satunya Allah, tidak ada yang lain.
Saudara, kita bisa mempelajari bagaimana Tuhan Allah sangat ingin membangun suatu bangsa yang akan menjadi imam bagi bangsa-bangsa di dunia ini, yaitu bangsa Israel.
Namun, bangsa inilah yang menyalibkan Sang Mesias yang telah dijanjikan dan direncanakan oleh Tuhan Allah.
Namun, Tuhan Allah tidak terkalahkan dan rencana-Nya tidak mungkin gagal.
Kematian Yesus justru menjadi jalan kemenangan atas rencana Allah. Kebangkitan Yesus dari kematian adalah proklamasi kemenangan Kristus, dan Tuhan Allah akan terus mendirikan kerajaan-Nya di bumi ini.
Melalui kedua belas murid Yesus, Kristus mendirikan gereja-Nya, dan alam maut tidak dapat mengalahkannya.
Kristus, melalui tubuh-Nya, yaitu gereja Kristus akan terus bekerja bersama Roh Kudus untuk melebarkan kerajaan Allah melalui gereja yang melaksanakan amanat agung Kristus.
Roh Kudus yang hadir di tengah umat-Nya terus bergerak untuk memimpin gereja-Nya dalam melaksanakan amanat agung Kristus.
Haleluya, puji Tuhan. Amin!
Bagaimana cara Roh Kudus memimpin umat-Nya untuk melebarkan Kerajaan Allah di bumi ini?
Pembacaan Alkitab Setahun
2 Tawarikh 2-5