ANGGOTA KELUARGA ALLAH

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 2:19-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi ketika kita menerima keselamatan?
  2. Siapakah Yesus dalam bangunan rumah Allah?
  3. Apa proses yang perlu kita alami ketika kita menjadi tempat kediaman Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setiap orang yang sudah ditebus oleh Yesus umumnya memiliki dua keluarga.

Satu adalah keluarga jasmani yang Tuhan berikan sejak kecil, dan satunya lagi adalah keluarga rohani yang Tuhan berikan untuk mengiringi proses pertumbuhan rohaninya.

Setiap orang sebenarnya punya pemahaman sendiri tentang konsep keluarga, bergantung kepada bagaimana ia dibesarkan di tengah keluarga jasmani maupun lingkungan sosialnya. 

Namun demikian, kebanyakan orang punya harapan yang sama ketika mendengar kata KELUARGA.

Kita berharap dalam keluarga ada penerimaan, kasih, saling tolong, dan pengampunan.

Proses untuk mencapai harapan tersebut dalam sebuah keluarga tidaklah mudah.

Jangankan dengan keluarga rohani yang baru ketemu setelah besar, dengan keluarga jasmani saja yang tumbuh bersama sejak kecil, kita seringkali mengalami pembentukan.

Tetapi inilah kerinduan Tuhan bagi anak-anakNya… agar setiap orang mengalami pertumbuhan di dalam keluarga jasmani dan keluarga rohani yang sehat.

Ingat! Sehat bukan berarti sempurna.

Karena nyatanya tidak ada keluarga yang sempurna di dunia ini.

Menjadi sehat artinya kita tahu siapa yang menjadi Batu Penjuru kita.

Siapa yang perlu kita teladani dan jadikan alasan untuk belajar mengasihi dan memberi diri dibentuk.

Ketika kita berkonflik, kita belajar bahwa bukan kepentingan saya atau dia yang utama, tapi kepentingan Kristus.

Kita paham bahwa setiap kita sedang sama-sama belajar, dan sangat mungkin melakukan kesalahan.

Setiap kita berbeda, tapi Tuhanlah yang menyatukan kita dalam satu keluarga.

Alangkah indahnya, jika keluarga Allah ini sungguh-sungguh terwujud dalam kehidupan kita sebagai satu komunitas rohani.

Biarlah kata keluarga Allah bukan hanya menjadi satu slogan, tapi sungguh-sungguh bisa diwujudkan dan dirasakan oleh setiap kita sehingga nama Tuhan dimuliakan. 

Apakah Saudara sudah merasa sebagai satu keluarga dalam komunitas atau gereja Saudara hari ini? Jika belum, apa yang Saudara bisa lakukan untuk mewujudkannya?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Raja-raja 20-22