TUHAN MENUNTUN KITA KE JALAN YANG BENAR

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 23:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Daud menggunakan kata Tuhan Gembala-ku, bukan Tuhan adalah gembala?
  2. Apakah akibat dari posisi Tuhan sebagai gembala bagi Daud?
  3. Kemanakah Tuhan menuntun Daud?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. (Mazmur 23:1-3).

Mazmur Daud tentang Tuhan sebagai gembala sungguh sangat indah.

Pengalaman Daud sebagai gembala pada masa mudanya sangat mewarnai mazmur ini.

Daud menyebut Tuhan sebagai gembala-ku, bukan hanya gembala saja.

Ini menggambarkan kedekatan Tuhan, Sang Gembala dengan pribadi Daud sebagai domba-Nya.

Daud memandang Tuhan sungguh-sungguh sebagai gembala pribadinya. 

Akibat dari kedekatan Daud dengan Tuhan, adalah Daud tidak membutuhkan apa-apa lagi.

Daud sedang mengatakan Tuhan cukup bagi Dia, Daud merasakan bahwa karena Tuhan, adalah segalanya bagi dia.

Dalam Alkitab KJV, dikatakan “The LORD is my shepherd; I shall not want”. 

Daud sudah punya Tuhan, dan itu cukup bagi Daud sehingga dapat mengatakan aku ngga butuh apa-apa lagi.

Jadi bukan sekedar tidak kekurangan apa-apa. Jiwa Daud sudah dipuaskan oleh Tuhan.

Saudara, sebagai gembala yang baik, Daud mengalami bahwa Tuhan menuntunnya di jalan yang benar.

Sama seperti Daud saat menggembalakan domba-dombanya, Daud mengupayakan jalan yang aman untuk domba-dombanya, demikianlah Tuhan menuntun Daud.  

Saudara, apakah Tuhan sudah menjadi gembala pribadimu?

Apakah saudara memiliki hubungan yang intim dengan Sang Gembala Agung itu? 

Kalau Tuhan menjadi gembalamu, menjadi gembala pribadimu, maka engkau tidak membutuhkan apa-apa lagi.

Engkau sudah puas dengan Tuhan.

Engkau tidak akan haus lagi kepada dunia ini.

Dunia ini akan kehilangan pesonanya. 

Kalau Tuhan menjadi gembalamu, engkau akan dituntunnya melalui jalan-jalan yang benar.

Mungkin engkau sedang bimbang dengan berbagai pilihan hidup.

Engkau sedang bimbang dengan keputusan-keputusan penting yang harus di ambil.

Datanglah kepada Sang Gembala Agung, Dia yang paling tahu jalan terbaik untuk hidupmu.

Jadilah domba-Nya Tuhan dan Tuhan menjadi gembala-Mu.

Renungkanlah, apakah saudara sungguh-sungguh sudah puas dengan Tuhan?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 21-22