DIDIKAN TUHAN MELALUI PEMIMPIN
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini :
IBRANI 12:5-12
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
- Mengapa Tuhan perlu memarahi (mendisiplinkan) anak-anakNya?
- Apakah akibat dari displin Tuhan buat anak-anak yang nakal?
- Apakah tujuan Tuhan dalam mendisiplinkan anak-anakNya?
“Orang tua kita yang di dunia mengajar kita hanya dalam waktu yang terbatas, menurut apa yang mereka merasa baik. Tetapi Allah mengajar kita untuk kebaikan kita sendiri, supaya kita dapat menjadi suci bersama-sama dengan Dia.” (Ibrani 12:10 BIS).
Salah satu tugas orang tua dalam proses mendidik anak-anaknya adalah mendisiplinkan untuk mengoreksi anak-anaknya saat mereka melakukan kesalahan.
Orang tua yang baik akan memberikan semacam hukuman disiplin yang mendidik saat anak-anaknya berbuat kesalahan.
Allah yang adalah Bapa kita juga melakukannya untuk kebaikan anak-anak-Nya.
Tugas seorang pemimpin dalam jemaat, mirip tugas seorang ayah/bapa.
Dia berkewajiban untuk menjadi pendidik yang baik bagi orang-orang yang dipercayakan kepadanya.
Seorang pemimpin mendidik dengan segala keterbatasannya.
Hanya Allah yang sanggup mendidik dengan tepat.
Oleh karena itu seorang pemimpin yang baik harus terus menerus belajar kepada Bapa segala bapa, supaya didikannya tepat sesuai kehendak Bapa.
Saudara, setiap orang hidup dalam kepemimpinan (pemerintahan di atasnya).
Tidak ada seorangpun yang bebas dari kepemimpinan di atasnya.
Di sekolah ada guru yang bertugas mendidik murid-muridnya.
Di perusahaan ada manajer atau direktur yang mendidik bawahannya.
Di kantor ada kepada seksi atau kepala bagian yang juga bertugas mendidik para stafnya.
Di gereja lokal ada para penatua, para pendeta, para gembala, para ketua persekutuan, para pembimbing PA; mereka itu bertanggung jawab untuk mendidik secara rohani jemaat.
Dalam proses mendidik jemaat atau anak-anak rohani tentu saja ada banyak aspek.
Kita dididik dalam pengetahuan firman dan praktik melakukan firman Tuhan.
Kita dididik supaya memiliki karakter Kristus.
Dalam proses mendidik, terkadang para pemimpin perlu melakukan tindakan keras dengan menegur dan memberikan hukuman disiplin.
Pemimpin yang menegur dan mendisiplin harus melakukannya dalam kasih dan kebenaran, sedangkan jemaat yang ditegur harus menerimanya dengan rendah hati.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membangun kerendahan hati, supaya siap ditegur pemimpin.
Pembacaan Alkitab Setahun
1 Raja-raja 18-20