MENGASIHI SAUDARA SEBAGAI MANIFESTASI HIDUP DALAM TERANG
Penulis : Pdt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 YOHANES 2:7-11
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
- Pada zaman itu, apakah perintah lama yang sudah ada bagi orang Israel?
- Pada saat itu, apakah terang yang benar?
- Siapa yang disebut masih tinggal dalam kegelapan?
- Siapa yang telah keluar dari kegelapan?
- Siapa yang tidak mengetahui arah jalannya atau tersesat?
Saudara, dari ayat-ayat firman Tuhan di atas, kita belajar tentang perintah Tuhan yang telah diberikan kepada orang Israel. Yesus mengatakan:
Yohanes 13:34-35 ”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Matius 22:35-40 ”dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Dari kedua ayat firman Tuhan di atas, kita diajarkan sebagai pengikut Kristus untuk hidup dalam terang Yesus Kristus, dan oleh karena itu sepatutnya kita hidup melakukan perintah-Nya.
Ketika kita saling mengasihi, dunia akan menyadari bahwa kita adalah murid-murid Yesus Kristus.
Ketika kita hidup sebagai murid Kristus maka kita hidup dalam terang-Nya.
Dapat dipastikan bahwa kita berjalan dalam kebenaran, karena perintah-perintah Yesus mengarahkan kita kepada kehendak Tuhan Yesus, atau dengan kata lain, kita hidup dalam kehendak-Nya.
Yohanes menasihati jemaat mula-mula:
1 Yohanes 4:19-21 ”Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.”
Saudara, dengan jelas Yohanes menyatakan bahwa seseorang yang mengaku percaya kepada Tuhan dan mengasihi-Nya, namun pada saat yang sama tidak menyukai saudaranya, jelas Rasul Yohanes mengatakan bahwa orang tersebut adalah pendusta.
Bagaimana mungkin ia mengaku mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan, sedangkan saudara yang terlihat tidak dia sukai?
Dialah yang disebut pendusta.
Ketika seseorang yang percaya membenci saudaranya, dia telah memasuki daerah kegelapan.
Terang Tuhan tidak menyinari hatinya, dan dia memasuki daerah kegelapan dimana terang Tuhan tidak tinggal di dalamnya.
Dia berada dalam kegelapan dan hidup dalam kegelapan, tidak mengetahui arah kemana dia akan pergi, karena kegelapan telah membutakan matanya.
Mengapa seseorang yang percaya bisa membenci saudaranya? Karena ia mengasihi dunia dan segala yang ada di dalamnya.
Jika seseorang mengasihi dunia, maka kasih terhadap Bapa tidak ada di dalamnya.
Jadi, dia berdusta jika mengatakan bahwa dia mengasihi Allah Bapa. Rasul Yohanes berkata:
1 Yohanes 2:15-16 ”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”
Mengasihi sesama manusia merupakan bukti bahwa kita hidup dalam terang.
Yesus menyatakan bahwa hidup saling mengasihi merupakan bukti bahwa kita adalah murid-murid Yesus.
Murid Yesus adalah orang-orang yang hidup dalam terang, tidak hidup mengikuti keinginan daging, atau keinginan mata serta keangkuhan hidup.
Keangkuhan seringkali menyebabkan anak-anak Tuhan bertengkar dan bermasalah sehingga timbul amarah, kebencian seringkali sampai dendam.
Inilah yang membuat Roh Kudus berduka dan padam, sehingga membuat seseorang berada dalam banyak masalah karena memasuki area kegelapan yang menyebabkan kesesatan dan kebingungan tanpa arah dan tidak menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.
Hanya dengan bertobat dan mengakui di hadapan Tuhan serta berdamai dengan saudara-saudaranya sehingga Roh tidak padam dan berduka dan mendapatkan kembali arahan dari Roh Kudus, yang mengajarkan jalan-jalan kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita yang sejati.
Mari kita saling mengasihi sebagai manifestasi hidup dalam Kristus.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin!
Mengapa bisa timbul kebencian diantara orang “percaya”?
Pembacaan Alkitab Setahun
2 Samuel 19-21