KRISTUS SEBAGAI BATU PENJURU

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 2:19-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan kawan sewarga dari orang-orang kudus?
  2. Apakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
  3. Apakah saat membangun kehidupan rohani memperhatikan batu penjuru?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan” (Efesus 2:19-22).

Dalam Alkitab, istilah “batu penjuru” digunakan secara metaforis untuk mewakili elemen dasar atau penting. Konsep batu penjuru sering dikaitkan dengan Yesus Kristus, yang disebut sebagai “batu penjuru” dalam Perjanjian Baru.

Di sini, Yesus digambarkan sebagai batu penjuru di mana gereja dibangun, melambangkan peran sentral dan penting yang dimainkan Yesus dalam iman Kristen.

Batu penjuru adalah batu pertama yang dipasang dalam konstruksi suatu bangunan, dan menentukan posisi semua batu lainnya dalam struktur tersebut.

Dalam pengertian rohani, Yesus dipandang sebagai landasan dan kekuatan pemersatu gereja.

Secara keseluruhan, konsep batu penjuru dalam Alkitab mewakili pentingnya Yesus Kristus dalam iman Kristen dan keyakinan bahwa Dialah tokoh sentral yang menjadi landasan segala sesuatu..

Yesus sebagai batu penjuru dari rumah rohani atau gereja lokal, oleh karena itu seluruh proses pembangunannya/program gereja lokal harus mengacu kepada Sang Batu Penjuru.

Kita tidak boleh membangun gereja lokal berdasarkan rancangan pribadi atau mencontoh rancangan yang lain.

Fokus kepada Tuhan Yesus.

Saudara, sebagai bagian dari gereja lokal atau sering juga disebut batu hidup, seharusnya memberikan diri dibangun sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus.

Batu penjuru dalam kepercayaan kuno sering dianggap dapat mendatangkan berkat dan perlindungan.

Batu tersebut diletakkan di penjuru ruangan.

Bagi kita Yesuslah batu penjuru kita, sebagai dasar dan pusat kehidupan kita, yang mengarahkan arah pertumbuhan rohani kita, sekaligus sebagai sumber berkat dan sumber perlindungan kita.

Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah kehidupan rohanimu sudah dibangun sesuai dengan Batu Penjuru.

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 1-2