JEMAAT MENGEMBANGKAN KEMAH MEREKA KE KANAN DAN KE KIRI KARENA MEREKA BERTUMBUH DENGAN PESAT

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 54:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa si mandul akan bersorak-sorai?
  2. Apa yang harus dilapangkan dan apa yang harus dibentangkan?
  3. Mengapa perlu mengembangkan tempat ke bangsa-bangsa?
  4. Apa yang menyebabkan orang mandul tidak akan malu lagi dan para janda tidak akan tersipu-sipu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara-saudara, menurut ayat-ayat firman Tuhan di atas, kita dapat belajar bagaimana mereka berusaha melebarkan kemah mereka karena pertumbuhan yang pesat.

Apa yang menyebabkan pertumbuhan mereka?

Dalam pertumbuhan ini, terjadi peningkatan jumlah anak-anak Ilahi, bukan anak-anak biologis.

Karena orang yang mandul bisa memiliki keturunan, hal itu terjadi bukan secara biologi, melainkan karena anugerah Allah yang memungkinkan mereka melahirkan anak-anak Ilahi melalui pelayanan mereka, terutama melalui penginjilan, pembaptisan hasil pengabaran Injil, dan pengajaran yang dilakukan kepada mereka yang dihasilkan dari pengabaran Injil sehingga mereka memiliki kemampuan untuk melahirkan secara ilahi.

Pertumbuhan seperti ini akan terjadi melalui pelayanan yang melakukan pemuridan, dan gereja-gereja misioner akan mengalami pertumbuhan yang pesat.

Maka bagi mereka yang bisa memiliki anak tanpa mengalami sakit bersalin, ini adalah anugerah besar.

Pada masa penuaian akhir zaman dimana kuasa Roh Kudus diperagakan, maka pertumbuhan rumah-rumah Rohani akan menjadi pesat.

Anak-anak Rohani dilatih dan dibimbing agar dapat melahirkan anak-anak Ilahi, yaitu anak-anak Rohani.

Rasul Paulus mengajarkan satu prinsip bagi orang tua Rohani dalam:

1 Korintus 4:15 ”Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.”

Dari pelajaran ini, kita dapat mempelajari tentang sistem pembapaan atau orang tua rohani.

Siapakah yang menjadi bapa atau orang tua rohani kita? Mereka adalah orang yang telah memberitakan Injil kepada kita oleh anugerah Yesus Kristus.

Ada seseorang yang melakukannya, dan melalui pemberitaannya kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita.

Dia adalah bapa atau orang tua rohani kita.

Namun, ada juga cara yang lain, seperti yang dilakukan oleh rasul Paulus dengan Timotius dan Titus.

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada yang menginjili Timotius.

Dia diselamatkan karena rajin membaca Kitab Suci.

Melalui pembacaan Kitab Suci, imannya timbul, dan dia bisa percaya kepada berita itu, sehingga dia lahir baru.

Dia benar-benar menerima manfaat dari tulisan yang diilhamkan oleh Allah, sehingga dia bisa mengenal Tuhan Allah.

2 Timotius 1:5 ”Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”

2 Timotius 3:15 ”Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.”

Jadi, dari ayat-ayat firman Tuhan ini kita bisa belajar bagaimana baik laki-laki maupun perempuan yang belum menikah pun bisa memiliki banyak anak-anak ilahi atau anak-anak rohani karena Injil yang mereka beritakan.

Oleh karena itu, Yesaya dengan jelas mengatakan bahwa berbahagialah si mandul dan yang tidak merasakan sakit bersalin, tetapi memiliki banyak anak-anak rohani atau anak-anak ilahi.

Karena Timotius dan Titus tidak memiliki bapa rohani, Paulus menjadi mentor mereka.

Rasul Paulus melayani, mengajar, dan melatih mereka, sehingga akhirnya menjadi bapa rohani atau orang tua rohani bagi Timotius dan Titus.

Ketika seseorang yang menjadi bapa atau orang tua rohani mendorong anak-anak rohaninya untuk melahirkan anak-anak ilahi, maka akan terjadi pertumbuhan yang pesat.

Sehingga apa yang dikatakan oleh Yesaya di atas akan terjadi. Rasul Paulus mendorong Timotius untuk melahirkan anak ilahinya.

2 Timotius 2:1-4 ”Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.”

Oleh karena itu, marilah kita dengan tekun dan semangat untuk terus melayani seperti prajurit Yesus Kristus dalam melaksanakan amanat agung Kristus.

Tujuannya adalah agar apa yang Yesus perintahkan dalam amanat agung Kristus benar-benar terjadi, sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Yesus dalam:

Wahyu 7:9 ”Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.”

Oleh karena itu, pertumbuhan yang sedang terjadi saat ini akan menyebabkan pengembangan kemah-kemah atau rumah rohani, supaya semua anak-anak Ilahi atau anak-anak rohani dapat terayomi dalam rumah rohani.

Suatu rumah rohani seharusnya melengkapi anak-anak rohaninya agar mereka dapat berusaha memuridkan orang-orang di sekitar mereka.

Oleh karena itu, rumah tersebut harus diperluas ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang sehingga rumah tersebut semakin luas dan juga melatih anak-anaknya untuk mulai mendirikan rumah bagi anak cucunya.

Jika hal ini terjadi, itulah yang Tuhan Allah rencanakan dan kehendaki.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Apa yang menjadi penghalang sehingga rumah rohani tidak bertumbuh dan mengalami stagnasi pertumbuhan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 16-18