HUBUNGAN KRISTUS DAN JEMAAT

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 5:26-32

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dilakukan oleh Yesus supaya jemaat-Nya menjadi kudus dan tak bercacat?
  2. Jika seorang suami mengasihi istrinya, siapakah sebenarnya yang ia kasihi?
  3. Apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang suami kepada istrinya?
  4. Apa yang dimaksud dengan rahasia besar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Rasul Paulus mengajarkan mengenai peranan istri terhadap suami mereka dan peran suami terhadap istrinya.

Dia mengingatkan bagaimana usaha Yesus Kristus untuk mengasihi jemaat-Nya, yang seharusnya menjadi gambaran bagi bagaimana seorang suami seharusnya mengasihi istrinya.

Efesus 5:22-27 ”Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.”

Saudara, dari ayat-ayat bacaan di atas, kita bisa melihat bagaimana seharusnya hubungan suami istri.

Dan melalui pelajaran tentang fungsi peranan suami terhadap isterinya, kita dapat melihat bagaimana peranan Kristus yang mengasihi istrinya, serta cara hidup yang sangat baik untuk dijadikan contoh oleh para suami dalam mengayomi dan mengasihi istri mereka.

Mengapa istri harus tunduk kepada suami mereka? Bahkan, dalam firman yang lain disebutkan bahwa para istri harus tunduk dan hormat kepada suami mereka.

Jika kita menyimak peranan istri, sejak semula Tuhan Allah telah mengatakan bahwa para istri adalah penolong bagi suami mereka.

Kejadian 2:18 ”TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Penolong adalah individu yang lebih kuat atau lebih mampu daripada orang yang ditolongnya.

Karena perempuan lebih lemah daripada laki-laki.

Tuhan memerintahkan mereka untuk tunduk dan menghormati suami mereka.

Demikian pula, suami diperintahkan untuk menghormati dan mengasihi istri mereka sebagaimana Kristus sangat mengasihi jemaat-Nya.

Kasih Kristus yang luar biasa terhadap jemaat merupakan gambaran bagaimana suami seharusnya mengasihi istrinya.

Karena kasih yang luar biasa dari suami kepada istrinya, maka wajarlah bagi para istri untuk rela tunduk dan menghormati suami mereka.

Kasih Yesus yang tak terbatas seharusnya menjadi gambaran kasih yang dimiliki seorang suami terhadap istrinya, sehingga pantas bagi mereka untuk menerima penghormatan dan ketaatan dari istrinya.

Ada suatu rahasia besar yang disampaikan oleh Rasul Paulus:

Efesus 5:28-33 ”Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.”

Saudara, kasih Kristus itu tidak terbatas:

Efesus 3:18 ”Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,”

Sehingga seorang suami juga sepatutnya memiliki kasih yang tak terbatas terhadap istrinya yang menjadi penolong bagi sang suami.

Bahkan kasih Kristus itu tidak ada yang dapat memisahkan jemaat dari kasih-Nya:

Roma 8:35-39 ”Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Karena Kasih Kristus begitu besar terhadap jemaat, tidak ada yang dapat memisahkan kasih-Nya dari mereka.

Dialah yang telah menebus kita, bahkan menjadi pembela bagi kita.

Roma 8:33-34 ”Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?”

Kasih Kristus bagi jemaat-Nya begitu besar, sehingga Dia juga memberikan janji:

Ibrani 13:5b ”Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

Haleluya, puji Tuhan begitu besar kasih Kristus terhadap jemaat-Nya. Amin!

Mengapa ada jemaat yang merasa bahwa Allah tidak memperhatikan dia?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 1-4