VISI TUHAN BAGI PAULUS
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini :
KISAH PARA RASUL 9:1-6
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
- Apa yang dilakukan Paulus sebelum dia menjadi orang percaya?
- Apa yang menyebabkan Paulus akhirnya menjadi orang percaya?
“Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” (Kisah Para Rasul 9:4).
Itu adalah suara yang didengar Paulus yang sebelumnya bernama Saulus. Suara itu terdengar sewaktu dia dengan beberapa orang rekannya sedang menuju ke Damsyik dalam rangka menganiaya pengikut Tuhan.
Paulus bukan orang yang bodoh, bahkan sebaliknya dia sangat pintar.
Tetapi dia sama sekali belum pernah memiliki pengalaman ini, mendengar suara orang, dan tidak tahu siapa yang mengucapkannya.
Paulus mencoba bertanya, “Siapakah engkau, tuan?” Dan kemudian, dijawab, “Akulah Yesus yang engkau aniaya.”
Paulus yang merasa belum pernah bertemu Yesus, tentu bertanya-tanya, kapan dia menganiaya Yesus?
Kejadian yang dialami Paulus itu dapat dikategorikan sebagai sebuah penglihatan atau vision.
Paulus tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat sosok orang yang berbicara kepadanya, seperti yang ditulis dalam ayat 17: ”Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 9:17).
Mendapatkan vision yang tidak biasa itu, akhirnya membuat Paulus berubah total, dari seorang penganiaya jemaat atau orang percaya.
Menjadi seorang yang melayani Tuhan dengan sangat fokus dan penuh totalitas.
Selama hidupnya, Paulus beberapa kali memperoleh vision baik sebagai petunjuk atau arahan Tuhan untuk pelayanannya, seperti ketika Tuhan menginginkan Paulus pergi ke Makedonia (Kisah Para Rasul 16:9).
Maupun vision tentang pengalaman pribadi mengalami kemuliaan Allah (2 Korintus 12:1-5).
Tetapi jika mengenai visi hidupnya, tujuan hidup yang Tuhan ingin untuk Paulus lakukan, maka kita bisa menemukan ada banyak ayat Firman yang mendukung hal tersebut.
Misalnya kita bisa membaca dalam Filipi 3:10-11 ”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”
Paulus melayani Tuhan sedemikian rupa sehingga dia tidak memedulikan keselamatannya asal apa yang Tuhan inginkan untuk Injil diberitakan kepada banyak orang, dan hal itu bisa terwujud.
Dan secara pribadi, dia berubah menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang makna visi pribadi, visi gereja dan bagaimana mencapainya dalam kehidupan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Imamat 11-13