MEMBERITAKAN PERBUATAN BESAR DARI TUHAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 2:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah atau siapakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
  2. Siapakah yang dimaksud dengan bangsa yang terpilih?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

1 Petrus 2:4 ”Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.”

Petrus mengumpamakan Yesus sebagai Batu yang Hidup.

Batu yang dibuang oleh manusia.

Batu yang dibuang oleh tukang bangunan, tetapi bagi kita yang percaya Dia adalah Batu yang mahal.

1 Petrus 2:7 “Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.”

Ya, Yesus seperti dibuang oleh orang-orang Yahudi di tanah kelahirannya.

Mereka yang tadinya mengharapkan seorang Mesias, tetapi mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias seperti yang dinubuatkan oleh para nabi.

Bahkan hingga saat ini pun orang Yahudi khususnya dari kalangan Orthodox, mereka masih percaya bahwa Mesias akan datang untuk menyelamatkan bangsa Yahudi.

Tetapi bagi kita yang percaya, Yesus lah Mesias atau Seorang Yang Diurapi.

Yesus telah lahir dia ribu tahun yang lalu di Betlehem.

Bahkan orang-orang Majus sudah memperoleh petunjuk dari malaikat dan mereka bertanya kepada raja Herodes.

Seperti yang dapat kita baca dalam Kitab Matius 2:1-12.

Yesus dilahirkan dari keluarga sederhana, ayahnya Yusuf adalah seorang tukang kayu.

Ibunya, Maria sama sekali bukan dari kalangan bangsawan.

Rasul Petrus bahkan menggambarkan Yesus sebagai Batu yang dibuang oleh tukang bangunan.

Hal-hal tersebut sangat sulit dipahami dengan akal pikiran manusia.

Ya, jika seseorang mencoba untuk memahami Yesus dengan akal pikirannya saja, maka mereka akan berakhir pada kebingungna hingga akhirnya menolak untuk percaya.

Efesus 2:8-9 ”Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Keselamatan itu hanya akan diperoleh semata karena kita percaya.

Keselamatan itu anugerah Allah, pemberian Allah, bukan hasil pekerjaan kita.

Akal budi kita, pekerjaan kita tidak bisa menyelamatkan kita dari hukuman kekal.

Untuk itulah, bagi kita yang sudah menjadi percaya, adalah tugas kita untuk memberitakan perbuatan besar dari Tuhan, yaitu Karya Keselamatan yang Yesus telah lakukan di kayu salib.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu ketika menceritakan Yesus di tengah keluarga atau di mana saja engkau pernah menceritakan Yesus kepada mereka yang belum percaya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Imamat 8-10