MEMILIKI PIKIRAN KRISTUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 2:5-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apakah dalam jiwa Yesus yang Tuhan ingin kita tiru?
  2. Perilaku seperti apa yang Yesus lakukan dan yang juga bisa kita ikuti teladan-Nya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika seseorang dilahirkan kembali yaitu ketika dia menjadi percaya dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat.

Maka rohnya diperbarui, kita menjadi bait Roh Kudus.

Tetapi ada bagian yang sangat penting dalam diri kita yang memerlukan pembaruan terus menerus, bagian mana itu, jiwa kita yang terdiri dari: pikiran, perasaan dan kehendak atau tekad.

Selama bertahun-tahun, mungkin berpuluh tahun sebelum kita menjadi orang percaya.

Kita hidup dalam daging, menuruti kehendak daging.

Pikiran kita, digunakan untuk memikirkan hal-hal yang buruk.

Emosi atau perasaan kita pun digunakan untuk hal-hal yang buruk.

Demikian juga dengan kehendak kita, yang mungkin lebih banyak untuk digunakan untuk memutuskan hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan.

Oleh karenanya sangat penting agar kita tidak menjadi pasif setelah kita menerima Kristus.

Rasul Paulus menyatakan dengan tegas agar kita mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar.

Filipi 2:12  “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.”

Kita bisa memaknai anjuran tersebut dengan menggunakan pikiran, perasaan dan tekad kita dalam takut dan gentar.

Menggunakan panca indera kita dalam takut dan gentar.

Tidak berkompromi dengan kedagingan yaitu hal-hal yang najis dan kotor: “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya”. (Galatia 5:19-21).

Kemudian secara aktif kita menggunakan pikiran kita untuk hal-hal yang mulia.

Filipi 4:8 ”Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

Dengan melatih pikiran kita untuk memikirkan hal-hal yang mulia, kita sedang berproses untuk memiliki pikiran Kristus.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu dalam menggunakan akal budi dalam kehidupan sehari-hari.

Pembacaan Alkitab Setahun

Imamat 1-4