TELADAN PAULUS MEMBANGUN JEMAAT-NYA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 19:8-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dilakukan Paulus di rumah ibadah yahudi?
  2. Apakah yang dilakukan Paulus di ruang Kuliah Tiranus?
  3. Apakah dampak pelajaran Paulus di ruang kuliah Tiranus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.” (Kisah Para Rasul 19:9b-10).

Efesus pada masa itu adalah kota Pelabuhan yang besar, dengan penduduk mencapai lebih 300.000.

Efesus menjadi kota penghubung ke kota-kota lain di Asia pada masa itu.

Efesus juga dikenal dengan kuil Dewi Artemis.

Pemberitaan injil menyebabkan menurunnya pengikut Dewa Artemis, dan menyebabkan turunnya penjualan perak patung Artemis.

Inilah yang menimbulkan huru-hara di Efesus.

Ada dua strategi misi yang dilakukan Paulus di Efesus, yaitu di 3 bulan awal Paulus mengunjungi rumah ibadah Yahudi dan mengajar disana. 

Paulus merasa bertanggung jawab atas orang-orang Yahudi, saudara sebangsanya.

Ketika sebagian mereka menolak ajaran Paulus, maka Paulus memisahkan orang-orang yang sudah percaya dan membuka kelas di ruang kuliah Tiranus.

Selama 2 tahun Paulus mengajar di ruang Kuliah Tiranus.

Inilah strategi Paulus yang kedua dan ternyata sangat efektif.  

Dampak dari strategi ini adalah penduduk Asia yang dikenal pada masa itu mendengar injil.

Saudara, kita dapat belajar dari kesungguhan Paulus dalam memberitakan injil dan membangun jemaat.

Kuncinya adalah kesediaan Paulus untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus.

Di Efesus Paulus membuka kelas dan mengajar selama 2 tahun, sebagai akibatnya Asia dijangkau. 

Di Kota-kota lain Paulus tidak menggunakan strategi ini.

Kelas Tiranus dibuka Paulus saat kota Efesus beristirahat (tidur siang). 

Pada masa itu, pukul 11.00-16.00 penduduk Efesus biasanya tidur.

Paulus menggunakan waktu tersebut untuk mengajar murid-muridnya dan memperlengkapi mereka.

Murid-murid Paulus inilah yang akhirnya pergi ke berbagai kota di Asia.

Saudara, mungkin kita tidak bisa pergi ke berbagai kota dan bangsa.

Tetapi apabila kita memiliki murid-murid atau anak-anak rohani, kita dapat mengajar mereka seperti Paulus.

Merekalah yang akan pergi ke berbagai kota dan bangsa.

Kita investasikan waktu dan tenaga untuk anak-anak rohani kita.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana menemukan strategi yang tepat untuk pelayanan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Keluaran 7-9