DIBENTUK SEBAGAI PERABOT MULIA DALAM RUMAH TUHAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 2:19-26

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menjadi meterai dari dasar yang “TEGUH” dan apa yang harus dilakukan oleh mereka yang menyebut nama Tuhan?
  2. Apa saja jenis perabot yang ada dalam rumah Rohani (kerajaan Allah)?
  3. Untuk perabot apa seseorang yang menjaga hidupnya suci?
  4. Bagaimana cara menjaga kesucian hidup kita?
  5. Apa yang harus dihindari supaya hidup kita menjadi suci?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, dalam membangun kerajaan Allah dibutuhkan berbagai alat-alat dalam pembangunan rumah rohani.

Rasul Paulus telah mengajarkan dan memberitakan bahwa pembangunan rumah rohani membutuhkan berbagai macam alat.

Rasul Paulus dengan jelas menuliskan kepada Timotius, anak rohaninya:

2 Timotius 2:19-21 ”Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.” Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”

Oleh karena itu, marilah kita menjauhkan diri dari sumber-sumber yang menyebabkan kita dapat terpengaruh untuk melakukan kejahatan.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara tidak bergaul terlalu intim dengan teman-teman yang belum lahir baru atau dengan teman-teman yang tidak mengenal dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Saudara yang kekasih itu jugalah yang menjadi penyebab maka rasul Yohanes yaitu murid yang sangat dikasihi oleh Yesus menuliskan dalam suratnya:

1 Yohanes 2:15-17 ”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Karena pergaulan dengan dunia ini akan menyebabkan kita kembali hidup dalam kedagingan yang menyebabkan kita selalu masuk dalam pencobaan.

Itulah penyebab rasul Yakobus menuliskan:

Yakobus 1:13-14 ”Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”

Keinginan yang timbul karena lahirnya keinginan kedagingan kita akibat pergaulan itu maka itulah yang melahirkan pencobaan yang menyebabkan anak-anak Tuhan sering jatuh ke dalam dosa.

Pencobaan-pencobaan ini timbul karena bergaul intim kembali dengan dunia sehingga hubungan dengan Roh Kudus yang selalu dalam kita terputus.

Dia tidak akan membiarkan kita, maka Dia akan mengingatkan kita dengan firman yang telah kita pelajari.

Jika kita memperhatikan suara batin kita itu, maka bebaslah kita dari kejatuhan.

Namun jika kita mengabaikan suara dalam batin kita itu, maka kemungkinan besar kita akan jatuh ke dalam pencobaan yang membawa kita dalam kejatuhan dosa.

Kejatuhan inilah yang menyebabkan hati nurani kita merasa bersalah, dan jikalau kita tidak hati-hati maka kita bisa terjebak.

Banyak anak-anak Tuhan yang menjauhkan diri dari komunitasnya karena suara hatinya menuduh dia karena sudah jatuh ke dalam dosa.

Saudara, jangan memberi keuntungan kepada iblis karena kita tahu apa yang menjadi tujuannya. Yesus telah mengatakannya:

Yohanes 10:10 “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Iblis datang untuk mencuri. Dia datang untuk mencuri damai sejahtera yang kita miliki dengan menuduh kita dalam batin karena kejatuhan itu.

Oleh karena itu, rasul Petrus menuliskan kepada jemaat mula-mula:

1 Petrus 5:8-9 ”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa waspada supaya si pencuri tidak bisa menipu kita dengan suara intimidasinya didalam hati kita dengan menuduh karena kejatuhan-kejatuhan kita itu.

Saudara, mari kita meninggalkan pergaulan kita dengan dunia dan keinginannya yaitu kedagingan supaya kita bisa tetap tinggal dalam kekudusan Kristus.

Saudara, jika engkau saat ini sedang tertipu dan terintimidasi oleh tipuan setan, maka kita perlu dengar anjuran Rasul Yakobus dalam suratnya kepada gereja mula-mula:

Yakobus 4:7 ”Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”

Ketika seseorang sedang mengalami pencobaan, maka dianjurkan supaya dia mendekati Bapa melalui perantara tunggal yaitu Yesus Kristus.

Bapa akan menolong melalui pekerjaan Roh Kudus yang tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan kita.

Dia akan menyadarkan kita dari setiap kejatuhan dan membereskannya dengan Bapa supaya hati nurani kita kembali mengalami damai sejahtera dan bersukacita.

Oleh karena pekerjaan Roh Kudus, maka kita bisa digunakan kembali untuk pekerjaan-pekerjaan mulia.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Mengapa pergaulan dengan dunia membuat kita menjauh dari Tuhan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 43-45