MEMULIAKAN TUHAN DENGAN TUBUH KITA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 6:17-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi jika seseorang mengikatkan diri dengan Tuhan?
  2. Apakah dosa-dosa percabulan di masa kini?
  3. Apakah yang sepatutnya kita lakukan dengan tubuh kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setelah seseorang menerima Kristus sebagai Juru Selamat, sesungguhnya ada perubahan besar yang terjadi secara rohani.

Kita tidak hanya dijanjikan untuk memperoleh keselamatan kekal, tetapi Tuhan juga memberikan benih baru dalam diri kita, yang memungkinkan kita untuk menjadi manusia baru.

Roh kita telah diperbarui karena kita turut menjadi bait Roh.

Oleh anugerah Tuhan, jiwa kita juga akan diperbarui, jiwa yang terdiri dari pikiran, perasaan atau emosi dan tekad atau kehendak itu semua akan diperbarui.

Pembaruan jiwa ini membutuhkan respon dari kita, ketika Roh Kudus mengingatkan kita—melalui pikiran kita—untuk kita melakukan hal-hal yang Tuhan kehendaki.

Misalnya, ketika kita menjadi sombong dengan memamerkan usaha (kedagingan) kita dan Roh mengingatkan.

Dan jika kita menyadari bahwa hal itu adalah teguran dari Tuhan dan kita mau bertobat, maka kita sedang memperbarui jiwa kita untuk menjadi semakin serupa Kristus.

Lalu bagaimana dengan tubuh kita? Tubuh adalah bagian yang paling rawan untuk dicobai oleh Setan.

Tubuh memiliki panca indera: mata untuk melihat; telinga untuk mendengar; kulit untuk meraba; hidung untuk mencium bebauan dan lidah untuk berbicara dan mencecap rasa.

Mata kita bisa digunakan untuk melihat hal-hal yang mulia, tetapi mata yang sama juga dapat digunakan untuk melihat hal-hal yang najis.

Hal yang najis seperti pornografi, atau melihat perilaku yang asusila.

Telinga bisa digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang mulia seperti musik dan pujian yang memuliakan Tuhan.

Telinga juga bisa digunakan untuk mendengar dengan sabar keluhan orang dalam sesi konseling, kemudian kita mohon hikmat Tuhan untuk memberikan kata-kata penguatan dan penghiburan.

Tetapi telinga yang sama juga dapat digunakan untuk mendengarkan perkataan kotor, gosip.

Lidah bisa digunakan untuk mengucapkan hal-hal yang baik dan mulia: berdoa, memuji Tuhan, mengucapkan kata-kata yang positif untuk menasehati, menguatkan orang lain.

Tetapi lidah yang sama juga dapat digunakan untuk mengucapkan kata-kata negatif.

Itu sebabnya Rasul Yakobus mengatakan: “Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.” (Yakobus 3:5-6).

Mari kita muliakan Tuhan dengan tubuh kita dan segenap panca indera kita.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang hal-hal praktis untuk memuliakan Tuhan dengan panca indera kita.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 12-15