A MAN AFTER GOD’S OWN HEART
Penulis : Aris Handoko
Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 TAWARIKH 16:23-27
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
- Apa yang menyebabkan puji-pujian Daud keluar dalam perikop ini?
- Mengapa Tuhan layak dipuji?
- Bagaimana seharusnya kita menyembah Tuhan?
Daud, adalah tokoh Alkitab yang dikenal dengan istilah “A man after God’s own heart”.
Kisah Para Rasul 13:22 menyatakan “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hatiKu dan yang melakukan segala kehendakKu.”
Alkitab dengan terbuka menceritakan kisah-kisah kemenangan maupun kejatuhan Daud.
Mazmur Daud menjadi gambaran isi hati Daud. Perasaan dan pikirannya dituangkan disana tanpa ditutupi.
Saat-saat dia merasa takut, bersukacita, hancur hati, dan beriman.
Ada satu hal yang jelas di tengah semua gejolak kehidupan Daud, yaitu kerinduanNya untuk mengenal Tuhan, kecintaanNya kepada Taurat, dan kepercayaannya kepada Allahnya.
Itulah sebabnya ia di sebut A man after God’s own heart oleh Allah sendiri.
Setelah Daud menjadi raja dan berhasil membawa Tabut perjanjian Allah ke Yerusalem, ia begitu bersukacita.
Ia memastikan ada pelayan Tuhan dari suku Lewi yang senantiasa memasyhurkan Tuhan dengan menyanyikan syukur dan puji-pujian bagiNya.
Perjalanan membawa tabut perjanjian ini bukanlah mudah.
Ada insiden sebelumnya, dimana Uza melanggar kekudusan Tuhan dan mati -1 Tawarikh 13.
Daud menjadi begitu marah dan takut sehingga menghentikan proses pemindahan tersebut.
Baru tiga bulan setelahnya Daud kembali memindahkan tabut Allah dengan cara yang benar sesuai perintah Tuhan.
Begitu rindunya Daud untuk menyediakan tempat yang terbaik bagi Tabut perjanjian Tuhan sehingga tidak ada yang bisa menghentikannya.
Ia mencari Tuhan dengan segenap hati, sehingga nyanyian pengagungan bagi Tuhan senantiasa mengalir dalam hatinya.
Menceritakan kemulian Tuhan adalah tujuan hidup Daud karena ia merasakan sendiri betapa ajaibnya Tuhan.
Ketika hidup kita mengalami berbagai goncangan dan ketidaknyamanan.
Ketika kita lemah dan jatuh. Ketika kita tidak mengerti maksud dan rencana Allah.
Apakah Saudara tetap mencari Dia dengan segenap hati seperti Daud?
Apakah Saudara dengan jujur mencurahkan isi hati kepadaNya?
Kabar keselamatan adalah berita yang sangat luar biasa dan penuh kuasa, apalagi ketika dibagikan oleh seseorang yang mengalami keselamatan itu sendiri.
Bukan hanya keselamatan ketika kita lahir baru dan beroleh jaminan hidup bersama Allah setelah kematian, tapi keselamatan saat ini ketika kita hidup di dunia dengan segala tantangannya.
Saudara, kuasa Salib Kristus telah menyelamatkan kita dari kematian, kutuk, dan segala kelemahan.
Tidak ada sakit yang tidak ditanggungNya baik itu sakit fisik maupun jiwa.
Tidak ada luka yang tidak ditanggungNya. Tidak ada rencana musuh yang belum dipakukannya di kayu Salib.
Maka, menjadi normal jika setiap kali kita “diselamatkan”, kita menceritakannya kembali kepada orang lain.
Diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara, keselamatan dari Tuhan yang seperti apa yang sedang dialami Saudara hari ini? Berdoalah agar saudara senantiasa mencari Tuhan dengan segenap hati dan menceritakan perbuatanNya.
Pembacaan Alkitab Setahun
Wahyu 13-16