TIDAK ADA YANG MEMISAHKAN KITA DARI KASIH ALLAH

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:36-39

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:37.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Penderitaan apakah yang dialami oleh Rasul Paulus dalam mengikut dan melayani Tuhan?
  2. Apakah yang membuat mereka mengalami kemenangan dalam menghadapi penderitaan?
  3. Apakah keyakinan kita terhadap kasih Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan Yesus memberikan perintah kepada kita bahwa untuk mengikut Dia kita harus pikul salib dan sangkal diri. “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24).

Bahkan pernyataan Tuhan kepada Rasul Paulus bahwa dia akan mengalami banyak penderitaan dan bahaya maut, tetapi Tuhan menjanjikan kemenangan bagi kita.

Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” (Kisah Para Rasul 9:16).

”Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Roma 8:36-37).

Kunci dan sumber kemenangan kita dari setiap pergumulan, penderitaan yang kita alami adalah bahwa Allah sangat mengasihi kita.

Kasih Allah kepada kita dibuktikan-Nya dengan memberikan Anak-Nya, Yesus Kristus kepada kita untuk mati di kayu salib unutk menebus dosa kita.

Kasih Allah itu besar dan tidak terbatas dan sempurna menebus dosa-dosa kita, melepaskan kita dari kelemahan dan sakit penyakit serta memerdekakan kita dari kutuk dan maut.

”Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13).

”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).

Dengan memahami besarnya kasih Allah maka kita memiliki keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah sehingga apapun yang kita alami termasuk di dalamnya penderitaan, maut, malaikat-malaikat, pemerintah-pemerintah, kuasa-kuasa atau makhluk lain, tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

”Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” (1 Yohanes 4:18).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap tenang dalam mengahdai penderitaan, maut, dan lain-lain.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Petrus 1-3