TIDAK ADA KETAKUTAN DALAM KASIH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 4:15-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah ciri utama kita hidup dalam kasih?
  2. Apakah maksudnya kita ada dalam dunia seperti Yesus dalam dunia?
  3. Mengapa tidak ada ketakutan dalam kasih?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.(1 Yohanes 4:18).

Ketakukan adalah akibat dosa yang nyata.

Orang-orang berdosa hidupnya adalah dalam ketakutan karena maut. 

Mereka menyadari di dalam hati mereka, bahwa upah dosa adalah maut.

Mereka dikejar-kejar oleh rasa takut kepada maut.

Ibrani 2:15 “dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut”.

Jadi, orang yang mengerti kasih Allah dan tinggal dalam kasih Allah pasti tidak lagi tinggal dalam ketakutan.

Orang yang sudah menerima kasih Allah menjadi ciptaan baru yang berkenan kepada Allah.

Oleh karena itu, tidak ada lagi ketakutan.

Saudara, ketika Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa, mereka takut bertemu Allah.

Kejadian 3:10Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

Ketakutan adalah bagian dari orang berdosa.

Sekarang status kita adalah orang benar (dibenarkan oleh Allah), tidak lagi dikejar ketakutan seperti Adam saat jatuh dalam dosa.

Ketakutan  muncul  Ketika fokus kita teralihkan dari Tuhan kepada masalah.

Seperti kisah para murid saat perahu mereka diterpa gelombang laut, mereka ketakutan.

Yohanes 6:20-21Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut! Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tuju”.

Tinggal dalam hadirat Tuhan akan menghalau ketakutan.

Kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita membuat kita sadar atas penyertaan Tuhan sehingga ketakutan lenyap.

Bagaimana caranya menyadari kehadiran Tuhan?

Pertama, senantiasa mengucap syukur.

Saat mengucap syukur, kita sedang mengingat kehadiran Allah.

Kedua, memuji Tuhan. Saat memuji Tuhan, kita sedang mengingat Dia.

Ketiga, mengucapkan firman secara berulang.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana cara menyadari kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ibrani 11-13