BERKATA-KATA MELAWAN TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

BILANGAN 21:5-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa bangsa Israel melawan Allah?
  2. Apakah pengalaman rohani mereka menjadikan mereka setia?
  3. Pernahkan saudara berkata-kata melawan Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.(Bilangan 21:5-6).

Saudara, bangsa Israel yang berkata-kata melawan Allah bukanlah tanpa kesaksian yang luar biasa.

Mereka telah melihat tangan Allah atas Mesir saat mereka di bebaskan dari perbudakan.

Mereka telah melihat laut terbelah dan mereka berjalan dengan dinding air di kiri kanannya.

Mereka menyaksikan banyak mujizat Tuhan.

Mereka melihat tiang awan dan tiang api.

Pengalaman rohani tersebut tidak menjadi jaminan mereka akan menjadi orang-orang yang setia kepada Tuhan. 

Setelah mendengar kesaksian dari 10 pengintai, mereka ragu kepada janji Tuhan.

Mereka abaikan kesaksian Kaleb dan Yosua yang dianggap kabar minoritas.

Bahkan karena masalah makanan mereka mulai melawan Allah.

Ya, karena masalah perut mereka melawan Allah.

Padahal mereka setiap hari makan makanan dari sorga, yaitu manna.

Tetapi mereka bosan. Mereka malahan mengingat makan di mesir.

Saudara, pengalaman rohani dengan berbagai mujizat yang kita alami bukanlah jaminan kita akan setia kepada Tuhan dan tidak melawan Tuhan.

Kesetiaan kita kepada Tuhan adalah buah dari pengenalan akan Dia secara benar dan persekutuan yang intim dengan Dia setiap hari.

Semakin kita mengenal kasih-Nya, semakin intim dengan Tuhan, maka semakin cinta kita kepada Tuhan.

Cinta kita kepada akan dinyatakan dalam bentuk ketaatan kepada perintah-perintah-Nya.

Seperti dicatat dalam 1 Yohanes 5:3 “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat”.

Saudara jangan mengejar mujizat, karena itu biasanya terjadi saat krisis, tetapi mintalah berkat setiap hari seperti yang telah dijanjikan-Nya.

Kejarlah pengenalan akan Allah setiap hari dalam persekutuan dengan Dia melalui perenungan firman Tuhan dan doa, saudara akan terhindar dari dosa melawan Tuhan.

Renungkanlah, mengapa pengalaman mengalami berbagai mujizat tidak menjamin kesetiaan seseorang.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 14