MENGEKANG LIDAH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:25-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang berbahagia menurut ayat 25?
  2. Mengapa ibadah dapat menjadi sia-sia dihadapan Tuhan?
  3. Apakah ibadah yang murni itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” (Yakobus 1:26).

Dalam ayat ini lidah diibaratkan hewan yang perlu dikendalikan (dikekang).

Dalam Bahasa Yunani, mengekang adalah upaya secara aktif dan terus menerus yang melibatkan diri seseorang.

Jadi mengekang lidah bukanlah kegiatan yang tergantung keadaan sekitar atau perasaan, tetapi upaya orang Kristen untuk secara aktif, dan bersifat terus menerus mengendalikan lidahnya.

Saudara,  lidah atau perkataan kita adalah komponen utama dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sesama.

Melalui lidah atau perkataan kita dapat membuat orang bersemangat atau orang menjadi putus asa.

Perkataan kita dapat membuat orang bahagia atau sedih.

Perkataan kita dapat membuat orang marah atau bersukacita. 

Oleh karena itu, kita harus belajar menundukkan lidah kita supaya tidak membuat kekacauan.

Salah satu senjata untuk mengendalikan lidah adalah kesabaran.

Kesabaran  adalah buah Roh, buah dari keintiman dengan Tuhan.

Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi (Amsal 10:19).

Ayat ini mengingatkan kita supaya jangan terlalu banyak bicara dan berbicara dengan berpikir lebih dahulu. 

Pergunakan akal budi, bukan hanya perasaan.

Tentu saja ini bukan hal yang mudah.

Kita perlu belajar setiap hari.

Belajarlah untuk mendengarkan dengan sabar lawan bicara, kemudian pikirkan perkataan-perkataan yang tepat sebagai responnya.

Mungkin saudara dianggap lamban dalam berkomunikasi, tetapi itu lebih baik daripada cepat dana banyak bicara tetapi didalamnya ada pelanggaran.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana berlatih mengekang lidah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 10-11