PERKATAAN YANG BAIK UNTUK MEMBANGUN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 4:26-29

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah kita diperbolehkan untuk marah?
  2. Apakah arti: jangan memberi kesempatan kepada Iblis?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setiap orang terkadang merasa marah, karena kemarahan adalah emosi manusia yang normal.

Merasa marah, merasa sedih, merasa gembira. Itu semua adalah ungkapan emosi kita sebagai manusia.

Marah itu sendiri bukanlah sebuah dosa.

Faktanya, ada banyak contoh dalam Alkitab ketika kemarahan diperbolehkan, dan bahkan disebut “kemarahan yang benar”.

Misalnya, Mazmur 7:12 mengatakan “Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.”  

Disini, Allah tidak sedang murka kepada seseorang –bukan pada manusia –tapi pada tindakan manusia dan dampak buruk yang mereka timbulkan terhadap orang lain. 

Marah menjadi dosa jika kemarahan kita menjadi tidak terkendali, mulai menguasai hidup kita, atau berubah menjadi destruktif –ya hal ini menjadi masalah dan dosa.

Jika diabaikan, hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pernikahan, hubungan sosial, di tempat kerja, dan kehidupan kita sehari-hari.

Itu sebabnya, sangat penting bagi kita bukan saja untuk tidak menjadi seorang yang pemarah, tetapi juga untuk berhati-hati dengan perkataan dan ucapan kita.

Kita bertanggung jawab atas kata-kata yang kita ucapkan.

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Matius 12:36-37)

Efesus 4:29  ”Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”

Tuhan ingin agar kita mengucapkan kata-kata yang baik untuk membangun.

Kata-kata yang menguatkan satu dengan yang lain.

Kata-kata yang membangkitkan semangat, memberikan inspirasi positif, memotivasi untuk melakukan hal yang baik dan benar.

Jauhkan kata-kata yang memberikan efek negatif atau merusak: humor yang merusak, tuduhan palsu, mengeluh, fitnah, menghina, merendahkan (martabat), gosip.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan contoh kata-kata yang membangun.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 5-6