TANTANGAN SEBAGAI PEMBAWA KABAR BAIK

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 10:34-40

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dibawa oleh Yesus ke dalam dunia ini?
  2. Apa yang akan terjadi di dalam rumah seseorang?
  3. Siapa yang tidak layak bagi Yesus?
  4. Siapa yang akan kehilangan nyawanya?
  5. Apa yang terjadi bagi seseorang yang  menyambut seorang pengikut Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Yesus menyatakan dalam Firman Tuhan bahwa Kristus datang untuk membawa pemisahan dalam keluarga.

Yesus membawa pedang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

Bahkan Tuhan Yesus mengatakan: ”Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Matius 10:37-40).

Saudara, ketika seseorang yang kehilangan sesuatu karena Yesus Kristus, maka Yesus akan menggantikannya berlipat ganda pada masa hidup kita sekarang.

Markus 10:28-30 ”Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.”

Saudara, sebagai seorang murid Kristus atau pengikut Yesus, maka menjadi rela kehilangan segala sesuatu dibandingkan kehilangan Yesus Kristus.

Rasul Paulus menyatakan kerelaannya dalam mengikut Yesus Kristus yaitu Tuhan yang telah menemuinya dalam perjalanan menganiaya pengikut Yesus.

Filipi 3:7-9 ”Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan”

Rasul Paulus sebagai pemberita Injil menjadi rela kehilangan segala sesuatu bahkan mengalami berbagai persoalan dan rela mengalami berbagai aniaya dari orang-orang yang tidak suka kepada pemberitaan injil Yesus Kristus.

2 Korintus 11:23-27 ”Apakah mereka pelayan Kristus? –aku berkata seperti orang gila–aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,”

Sebagai pemberita Injil maka seseorang harus rela akan kehilangan segala sesuatu dan mengalami aniaya oleh karena pemberitaan Injil Kasih Karunia atau Injil Kerajaan atau Injil Keselamatan.

Pernyataan rasul Paulus:

Filipi 1:29 ”Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,”

2 Timotius 3:12 ”Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,”

Sebagai pengikut Yesus atau murid-murid Yesus, mereka semua mengalami hidup sebagai rasul-rasul Yesus Kristus, hampir semua mengalami aniaya dan hampir semua dari kedua belas rasul itu mati sebagai martir karena Injil Yesus Kristus.

Sebagai pembawa Kabar Baik atau Injil, hidup mereka ada dalam anugerah Allah dan juga ada dalam aniaya dari pihak setan dan orang-orang yang tidak menyukai pemberitaan Injil Kerajaan.

Resiko pemberita Injil adalah aniaya dari pihak musuh karena setan tau bahwa dia tidak bisa apa-apa karena Yesus telah memenangkan peperangan yang dirancangkan oleh Allah sejak di taman Eden.

Kejadian 3:15 ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Jadi pemberita Injil atau Kabar Baik beresiko mengalami aniaya, penjara bahkan kematian karena dibunuh oleh keturunan ular (setan).

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Apa maksud dari pemberitaan Injil beresiko aniaya ataupun pembunuhan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 46-48