MENDERITA SENDIRIAN

Penulis : Aris Handoko & Team

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 5:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita perlu menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan?
  2. Mengapa kita perlu sadar dan berjaga-jaga?
  3. Bagimana kita bisa melawan iblis dengan iman yang teguh?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setiap orang punya masalah dan penderitannya sendiri.

Tapi seberat apapun masalah tersebut, seringkali kita masih bisa dikuatkan kalau memiliki sistem pendukung (support system) di sekitar kita.

Support system itu bisa keluarga, sahabat, teman persekutuan, kakak pembimbing, dan lain-lain.

Mereka adalah orang-orang yang mendukung kita, sekalipun mungkin mereka tidak bisa langsung memberikan jalan keluar atau menggantikan kita menanggung masalah tersebut.

Namun, ketika kita mulai merasa sendirian dan tidak ada orang yang mengerti, di situlah benih depresi muncul dan menggerogoti kita.

Kita mulai bermental korban, menutup diri, dan semakin terpuruk.

Kadang-kadang perasaan kesendirian ini bahkan menjadi lebih berat masalahnya daripada masalah semula yang dihadapi.

Nabi Elia mengalami hal ini.

Dikisahkan bagaimana Elia melawan para baal dengan kuasa Allah yang ajaib -1 Raja-raja 18-19, namun tidak lama setelah ia jatuh ke dalam depresi berat sampai ingin mati.

Dalam keputusasan, Elia berkata kepada Tuhan bahwa Ia sudah giat bekerja bagi Tuhan, tapi sekarang ia sendirian dan ketakutan karena ancaman pembunuhan oleh Izebel.

Saudara, bukan tidak mungkin kita pun mengalami hal ini.

Sekalipun kita sudah melihat kuasa Tuhan di masa lalu, sudah pernah menang dalam peperangan rohani, namun kita terpuruk karena pandangan kita tidak lagi tertuju kepadaNya di saat ini.

Elia tidak tahu bahwa masih ada nabi-nabi lain yang hidup.

Ia terlalu fokus kepada kesendiriannya dan ancaman akan dibunuh, padahal sebelumnya baru saja ia melawan dan membunuh 450 nabi baal!

1 Petrus 5:8-9 berkata “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”

Melalui kisah Elia dan nasihat Rasul Petrus, kita diingatkan bahwa sesungguhnya kita tidak sendirian dalam mempertahankan kebenaran.

Ada banyak Saudara-saudara kita di seluruh dunia yang menanggung penderitaan yang sama.

Kita belajar bahwa memahami hal ini akan menolong kita dari mental korban dan keputusasaan.

Saudaraku, bacalah dan dengarlah kisah-kisah kesaksian mereka yang bertahan dalam iman mereka agar itu menjadi kekuatan bagi Saudara.

Berdoalah agar saudara dipertemukan dengan orang-orang yang tepat, yang juga pernah atau sedang mengalami penderitaan yang sama dengan saudara, sehingga saudara bisa berbagi dan meminta nasihat dari mereka.

Mari Saudara, berjuanglah dalam pertandingan iman.

Lawanlah iblis dengan iman yang teguh. Allah sumber segala kasih karunia akan melengkapi, meneguhkan, mengokohkan, dan menguatkan saudara.

Carilah kesaksian orang-orang yang mengalami penderitaan karena imannya, tariklah pelajaran dari kesaksian tersebut dan bagikanlah dengan sahabat saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ratapan 3:37-5:22