PERSEKUTUAN DALAM PENDERITAANNYA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 3:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 3:10.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apakah yang menjadi fokus bagi kehidupan Paulus sehingga dia menganggap hal yang dulu merupakan keuntungan baginya sekarang dianggap rugi?
  2. Kebenaran berdasarkan apakah sehingga Paulus mengambil keputusan seradikal itu?
  3. Coba sebutkan hal-hal yang diinginkan oleh Paulus setelah dia mengalami anugerah keselamatan dalam Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Rasul Paulus memiliki kerinduan yang besar untuk mengenal Tuhan dengan sangat mendalam setelah dia mengalami iman dan perjumpaan dengan Tuhan Yesus.

Kerinduannya dalam mengenal Tuhan itu dinyatakan melalui keinginannya untuk mengenal kuasa kebangkitan Yesus, mengalami kemahabesaran kematian Yesus dan persekutuan dalam penderitaan Yesus.

Penderitaan yang dialami oleh Yesus sampai Dia mati di kayu salib adalah penderitaan dalam semua aspek yaitu hati, pikiran, perasaan dan emosi bahkan juga secara fisik, itulah sebabnya Dia mati di kayu salib.

Persekutuan dalam penderitaan-Nya yang dirindukan oleh Paulus adalah penderitaan fisik seperti yang dialami oleh Yesus dimana Paulus memiliki kematian bukan hanya secara fisik saja tetapi mati dari kedagingan yang ingin berbuat dosa, sehingga pada akhirnya Paulus tidak berbuat dosa lagi sama seperti Tuhan Yesus.

”Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, –karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa–,” (1 Petrus 4:1).

Tuhan ingin agar kerinduan Paulus untuk mengalami persekutuan dalam penderitaan Yesus sehingga dia serupa dengan kematian Yesus adalah merupakan kerinduan kita juga sebagai umat Tuhan sehingga kita tidak hidup lagi untuk berbuat dosa tetapi kita hidup bagi Kasih dan dosa tidak berkuasa lagi atas kita.

”Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” (Roma 6:10-12).

Itulah sebabnya kita perlu mengalami persekutuan dalam penderitaan-Nya agar kita mati terhadap dosa setiap hari.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami persekutuan dalam penderitaan Yesus sehingga saudara mati terhadap berbuat dosa.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 42-45