JIKA AKU LEMAH, AKU KUAT

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 12:6-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Paulus merasakan senang dan rela di dalam kelemahan dan penderitaan?
  2. Apakah maksudnya dalam kelemahan, Paulus memiliki kekuatan?
  3. Apakah rahasia Paulus sehingga dalam penderitaan dia tetap senang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.(2 Korintus 12:9-10).

Saudara, bagaimana mungkin seorang dapat berkata senang dan rela dalam kelemahan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan?

Rasanya tidak masuk akal.

Tetapi faktanya Rasul Paulus menuliskan demikian.

Apakah yang menyebabkan Rasul Paulus memiliki sikap yang seperti itu?

Karena Paulus memandang penderitaan karena Kristus sebagai kasih karunia!

Kasih karunia yang diberikan bukan hanya keselamatan dan berkat, ada juga penderitaan.

Tidak semua orang akan menerima kasih karunia jenis penderitaan.

Allah tahu kapasitas setiap anak-anakNya dan tidak mungkin memberikan kasih karunia (penderitaan karena nama-Nya) kepada mereka yang tidak dapat menanggungnya.

Dalam kelemahanlah, kuasa Allah menjadi sempurna.

Ketika seseorang tidak berdaya, maka dia hanya memililki pengharapan kepada kuasa Allah.

Ibarat sebuah ember kapasitas 30 liter.

Kalau ember itu terisi penuh, maka ember itu tidak dapat menampung air lagi.

Kalau ember itu terisi 15 liter, maka daya tampungnya tersisa 15 liter.

Kalau ember itu kosong, maka ember itu dapat menampung 30 liter air.

Kelemahan dan penderitaan karena Kristus adalah saat kita mengosongkan diri dari ketergantungan kepada kekuatan dan pengalaman pribadi.

Itulah saat kuasa Allah secara sempurna bekerja.

Saudara, milikilah sikap hati yang sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.

“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.”(Filipi 1:29).

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana mengosongkan diri supaya kuasa Allah nyata bekerja.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 23-25