MENDERITA YANG DIKEHENDAKI ALLAH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 3:13-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mungkinkah ada yang akan berbuat jahat kepada kita jikalau kita rajin berbuat baik?
  2. Bagaimana mungkin orang yang menderita berbahagia?
  3. Untuk apa kita musti siap sedia di setiap waktu?
  4. Apakah mungkin ketika kita berbuat baik, kita akan mengalami penderitaan?
  5. Apakah Allah menghendaki supaya orang percaya mengalami penderitaan? Mengapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Allah mengizinkan kita menderita. Sebab itu rasul Paulus menuliskan:

Filipi 1:29 ”Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.“

Ketika rasul Paulus dengan rajin memberitakan Injil Kasih Karunia, dia banyak mengalami aniaya dari pihak-pihak orang Yahudi yang mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah penyesat.

Yesus dituduh penyesat karena Yesus melakukan beberapa mujizat kesembuhan pada hari sabat.

Yesus mengecam orang-orang farisi, karena praktek persembahan perpuluhan:

Matius 23:23 ”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”

Saudara, karena Yesus dianggap sebagai pengajar sesat, maka murid-muridNya juga dituduh dengan hal yang sama sebagai pengacau agama Yahudi, sehingga rasul Paulus juga ikut dianiaya karena nama Yesus Kristus.

Ketika nama Yesus di beritakan dan pengajaran-Nya diajarkan dan dibicarakan, maka setan tidak suka.

Setan mempengaruhi manusia-manusia yang tidak mengenal Yesus untuk menyerang orang yang memberitakan ajaran Yesus Kristus itu.

Hal yang sama juga terjadi sampai sekarang, dimana Injil keselamatan di beritakan maka musuh Tuhan, iblis akan menghasut orang-orang yang tidak suka akan nama Yesus untuk menganiaya para pemberita ajaran Yesus itu.

Oleh karena itu dari sejak dahulu, selalu saja terjadi bahwa orang-orang yang akan beribadah kepada Allah, di dalam Yesus Kristus, akan mengalami aniaya.

2 Timotius 3:12 ”Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Yesus akan menderita aniaya.”

Penderitaan karena memberitakan Injil Kerajaan yaitu Injil Keselamatan oleh iman sebagai penderitaan yang dikehendaki oleh Allah terjadi bagi anak-anak-Nya.

Dan karena itu, tidak perlu malu kalau karena Injil kita ditangkap dan diadili serta dimasukkan ke penjara dan bukan karena berbuat kejahatan.

Kepada orang percaya dianjurkan untuk selalu berbuat baik supaya kita tidak dijahati oleh orang disekitar kita.

Namun kalau kita tetap juga dijahati oleh orang-orang yang tidak suka kepada nama Yesus Kristus itu dianjurkan supaya kita mengalahkan kejahatan itu dengan melakukan perbuatan baik.

Roma 12:21 ”Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”

Dan kepada murid-murid Yesus pada akhir zaman telah ditentukan oleh Allah, bahwa :

Wahyu 13:10 ”Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.”

Jadi sudah ditentukan oleh Tuhan, siapa yang akan di penjara, dibunuh dengan pedang dan siapa yang tidak akan mengalami kedua macam penderitaan itu.

Jadi sudah jelas di sorga tentang ketentuan siapa saja yang akan mengalami pemenjaraan dan yang dibunuh dengan pedang atau dipenggal kepalanya maupun yang disalibkan seperti Petrus dalam cerita sejarah Kerajaan Allah.

Tuhan tidak menginginkan dan sangat tidak suka kepada penderitaan anak-anakNya yang berbuat kejahatan atau kesalahan maupun oleh kebodohannya.

Tuhan mengizinkan anak-anakNya mengalami penderitaan yang membuat mereka terbentuk menjadi sama dengan Yesus Kristus, Tuhan dan guru mereka.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Apakah ada anak-anak Tuhan  yang terus menerus dalam berbagai penderitaan, mungkinkah itu?  

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 1-3