JANGAN MENINGGALKAN HIKMAT

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

Amsal 4:5-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Amsal 4:6.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah caranya agar kita hidup dan senantiasa memperoleh hikmat?
  2. Menurut saudara apakah hikmat itu? Darimanakah kita dapat memperolehnya? Apakah yang kita peroleh melalui hikmat?
  3. Bagaimanakah sikap hati kita terhadap hikmat yang Tuhan berikan kepada kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhanlah yang memiliki hikmat dan orang-orang yang memiliki Allah pastilah mereka menjadi orang-orang yang memiliki hikmat dan hidup dalam pertimbangan dan pengertian.

”Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.” (Ayub 12:13).

Hikmat itu adalah Allah sendiri yang kita kenal melalui anak-Nya Yesus Kristus dan setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah, itulah sebabnya pemazmur mengatakan: “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” (Mazmur 19:7).

Itulah sebabnya dari mulut kita dapat keluar perkataan-perkataan hikmat: ”Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum; Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah.” (Mazmur 37:30-31).

Bahkan kita memiliki terang Tuhan dan mata yang bercahaya dimana selalu berjalan dalam jalan-jalan Tuhan. ”Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.” (Mazmur 19:8). ”Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105).

Kita harus membangun sikap hati yang haus dan lapar akan Firman Tuhan dengan cara mencondongkan hati kita kepada Firman Tuhan.

”Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba.” (Mazmur 119:36).

”Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir.” (Mazmur 119:112).

Tujuannya adalah agar kita tidak meninggalkan hikmat, karena Salomo memiliki hikmat Allah yang luar biasa namun pada akhirnya dia melihat kesia-siaan dari apa yang dia peroleh karena dia telah meninggalkan hikmat.

”Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.” (1 Raja-raja 4:29-30).

”Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.” (Pengkhotbah 12:8).

Tuhan ingin agar hikmat yang Dia berikan kepada kita bertumbuh semakin mengenal Tuhan dan senantiasa hidup dalam takut akan Tuhan, sehingga kita tidak sedikitpun menjadi sombong dan meninggalkan hikmat seperti yang tertulis dalam Pengkhotbah 12:13 ”Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun sikap hati yang benar terhadap Firman tuhan sehingga tidak meninggalkan hikmat dari Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Pengkotbah 9-12