TIDAK BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 Korintus 2:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Korintus 2:5.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dengan hikmat siapakah yang dibawa oleh Rasul Paulus ketika ia menghadapi dan menasehati jemaat di Korintus?
  2. Menurut saudara apakah isi dari hikmat Allah tersebut?
  3. Mengapa kita melayani, menasehati orang lain serta membangun rumah Kabar Baik harus dengan hikmat Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dalam membangun dan menghadapi jemaat di Korintus seringkali Rasul Paulus mengalami ketakutan dan kegentaran.

Hal ini disebabkan karena jemaat di Korintus merasa mereka memiliki pengetahuan dan hikmat yang luar biasa.

Namun Allah menolong Rasul Paulus untuk menghadapi jemaat Korintus sehingga fokus daripada Rasul Paulus bukan kepada jemaat di Korintus tetapi fokus kepada Yesus Kristus yang sudah disalibkan.

Akibatnya dia memiliki hikmat Allah dalam membangun jemaat Tuhan di Korintus dan dalam menyampaikan kesaksian kepada orang-orang yang dilayaninya.

”Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!” (Kisah Para Rasul 18:9).

Jadi Rasul Paulus tidak bergantung dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan dari kemanusiaannya tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Allah dan Roh Kudus sehingga iman dari jemaat di Korintus tidak bergantung kepada hikmat manusia tetapi kepada kekuatan Allah.

Hal ini yang membuat jemaat Tuhan di Korintus semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan.

Cara yang terbaik agar kita dapat berjalan dengan hikmat Allah dan bukan dengan hikmat manusia adalah senantiasa bergantung dengan Bapa serta dengar-dengaran akan instruksi Bapa seperti yang dialami oleh Tuhan Yesus.

”Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.” (Yohanes 12:49-50).

Itulah sebabnya kita harus lebih dalam lagi bersekutu dengan Firman Tuhan dan juga dengan Roh Kudus dengan cara menyediakan waktu bagi Tuhan serta membawa hati yang lemah lembut untuk dipenuhi oleh Firman Tuhan dan hati yang lapar dan haus akan Firman Tuhan.

Akibatnya kita menjadi pribadi yang mudah untuk dipimpin dan dipakai oleh Tuhan untuk berkata dan berjalan dengan hikmat Allah sehingga orang-orang yang berjumpa dengan kita dapat bertemu dan mengalami kasih Tuhan lewat perkataan, kesaksian serta pelayanan kita.

”Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.”  (I Yohanes 1:3).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat berkata-kata dengan hikmat Allah dalam melayani orang dan dalam memberitakan Injil.

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 30-31