JIWAMU AKAN MENDAPAT KETENANGAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 11:25-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana seseorang bisa mengenal Bapa?
  2. Apa undangan Tuhan Yesus bagi orang yang letih lesu dan berbeban berat?
  3. Apa perintah Yesus bagi orang yang sedang letih lesu dan berbeban berat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kita hidup di dunia yang begitu sibuk dan penuh dengan tuntutan, entahkah tuntutan itu datang dari luar atau dari diri kita sendiri yang berusaha untuk mencapai sesuatu.

Bekerja dari pagi sampai malam hari.

Belajar dan menyelesaikan tugas yang sepertinya tidak pernah selesai karena selalu akan ada yang baru.

Ada yang berkata bahwa kita hidup di dunia yang tidak bisa berisitrahat dan akibatnya jiwa kita pun tidak bisa beristirahat (restless soul).

Pernahkah Saudara tidak bisa tidur? Atau Saudara tidur tapi sambil berpikir, sehingga saat bangun rasanya bukan menjadi segar tapi lelah?

Banyak orang berusaha menyegarkan dirinya atau istilah zaman sekarang “Healing” dengan liburan, mencoba bersantai di alam, staycation di hotel, atau aktivitas lainnya.

Tentu tidak ada yang salah dengan semua usaha tersebut, tapi marilah kita pahami bahwa “rest” yang sesungguhnya hanya bisa kita dapatkan dalam Kristus.

Ketika Yesus berkata, ”Pikullah kuk yang Kupasang”, itu terdengar seakan-akan Dia hendak memberi beban padahal kita merasa beban kita sudah cukup berat.

Kuk sebenarnya adalah palang kayu yang memiliki dua lengkungan di bagian atasnya yang dipasang pada dua ekor sapi atau hewan sejenis sehingga mereka dapat menarik kereta bersama.

Fungsi kuk justru membagi beban sama rata kepada kedua ekor sapi.

Tanpa kuk, seekor sapi harus menarik seluruh beban sendirian.

Masalahnya adalah seringkali kita mencoba untuk memikul kuk kita sendirian atau mengambil kuk lain yang tidak dimaksudkan Allah untuk kita.

Terkadang kita juga berusaha lari dari kuk yang ada hanya untuk akhirnya menjadi lebih kecewa.

Namun, ketika kita dengan rela hati mau memikul kuk yang daripadaNya.

Ia justru ikut memikul kuk yang sama dan menanggungnya bersama kita.

CS Lewis berkata “Bukan beban yang membuat kita patah, tapi cara kita memikul beban yang membuat kita patah”

Beban seberat apapun, jika kita tahu cara dan alat untuk memikulnya, kita akan bisa memikulnya dan tidak terluka.

Marilah kita belajar dari Yesus yang lemah lembut dan rendah hati dan janjiNya akan digenapi: Jiwa kita akan menemukan ketenangan.

Rest in this restless world!

Beban apa yang sedang saudara rasakan hari ini? Datanglah kepada Tuhan Yesus dan carilah cari untuk menemukan ketenangan saudara di dalamNya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 86-89