MENCERITAKAN KEBAIKAN TUHAN
Penulis : Bernard Tagor
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 4:27-30
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Siapa yang sedang bercakap-cakap dengan Yesus sesuai dengan bacaan hari ini?
- Siapa saja yang di ajak oleh perempuan itu untuk bertemu dengan Yesus?
- Apa yang dikatakan oleh perempuan Samaria itu kepada orang banyak yang disekitar kota itu?
Agar kita dapat memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan ayat pembacaan di Yohanes 4:27-30, kita dapat membaca mulai dari judul perikop hingga keseluruhan kitab Yohanes pada pasal 4:1-42.
Kisah ini dilatar belakangi kondisi pada masa itu dimana orang Samaria tidak bergaul dengan orang Yahudi karena perbedaan etnisitas dan pusat tempat ibadah atau kiblat.
Kehadiran Yesus yang membuka pembicaraan membuat perempuan samaria tersebut merasa heran.
Perempuan Samaria ini bertambah heran ketika Yesus yang baru dikenalnya dapat melihat sisi gelap kehidupannya.
Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.” Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” (Yohanes 4:16-18).
Perkataan Yesus tersebut membuat perempuan Samaria itu percaya bahwa Yesus seorang nabi -Yohanes 4:19.
Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Perkataan Yesus membuat perempuan samaria tersebut takjub, maka dengan segera perempuan itu pergi dan menceritakan tentang kabar baik itu kepada orang banyak yang ada di sekitar kota. Dan akhirnya orang banyak tersebut tertarik datang untuk mendengar tentang perkataan Yesus -Yohanes 4:28-30.
Perempuan samaria itu menyadari siapa dirinya yang tidak layak untuk bergaul dengan orang Yahudi, namun perjumpaan dengan sang Mesias mengubah perempuan samaria itu menjadi orang yang percaya, bahkan perempuan itu berani menceritakan pengalaman tentang perjumpaanya dengan sang Mesias itu.
Banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu yang memberi kesaksian tentang Yesus yang dapat melihat perbuatannya.
Banyak dari kita, sering bahkan selalu mengalami kebaikan Tuhan di dalam segala aspek kehidupan kita.
Pertanyaannya, apakah kita mau dan berani secara konsisten menceritakan tentang kebaikan Kristus itu pada orang-orang sekitar kita?
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Roma 10:13-15).
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan ? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Ayub 29-31