KERINDUAN DAN KEHAUSAN AKAN TUHAN
Penulis : Anang Kristianto
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MAZMUR 42:1-8
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Seperti apa pemazmur menggambarkan kerinduannya kepada Tuhan?
- Apa yang menyebabkan pemazmur merindukan untuk melihat Tuhan?
- Apa yang pemazmur katakan kepada jiwanya ?
- Apa yang terjadi ketika jiwa pemazmur gundah gulana?
Tulisan dalam Mazmur ini memberikan gambaran mengenai kerinduan pemazmur akan Allah yang hidup.
Ayat-ayat yang kita baca memperlihatkan kondisi pemazmur yang mengalami tekanan yang cukup berat hingga air matanya menjadi “makanan siang dan malam”.
Situasi yang penuh tekanan ini terjadi tidak hanya sebentar tetapi berlangsung lama hingga banyak orang meragukan keberadaan Allah yang hidup yang katanya dimiliki oleh pemazmur.
Sekalipun banyak tekanan dan belum melihat Allah campur tangan membantu menyelesaikan tekanan yang dihadapinya, pemazmur memutuskan untuk tidak tertekan atau gelisah, bahkan mengobarkan jiwanya untuk tetap berharap kepada Allah dan senantiasa bersyukur.
Pemazmur ini tidak hanya sekedar rindu dan haus akan Tuhan tetapi juga mengenal Allah yang disembahnya.
Dia percaya bahwa Allah tetap setia kepada janjiNya dan memutuskan untuk tetap mengobarkan jiwanya agar senantiasa bersyukur dan bersorak-sorai sementara menantikan pertolongan dari Allah yang hidup.
Kerinduan dan kehausan akan Tuhan memang seharusnya kita alami setiap saat, namun sebagai manusia seringkali terjadi ketika kita mengalami banyak tekanan dalam kehidupan, ketika tidak ada lagi yang bisa kita andalkan maka Tuhanlah satu-satunya harapan kita.
Sebagai manusia rohani yang dipimpin oleh Roh Kudus, kehidupan kita sebagai orang percaya kita tidak seperti pada masa Perjanjian Lama di masa pemazmur hidup, dimana Roh Allah belum dicurahkan kepada gerejaNya.
Hari ini kita selalu disertai oleh Roh Kudus yang disediakan Bapa sebagai penolong, Roh Kudus tidak pernah meninggalkan kita selama kita tidak menolakNya.
Yesus pernah sampaikan kepada perempuan Samaria: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yohanes 4:13-14).
Jadi seharusnya ketika rindu dan haus akan Tuhan maka kita tinggal berdoa dan bersekutu secara pribadi dengan Dia melalui Roh Kudus yang akan menolong kita.
Kerinduan dan kehausan kita hanya bisa terobati dengan persekutuan pribadi kita dengan Tuhan, bukan dengan hal lainnya yang ada di luar kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Ayub 24-28