MEMPUNYAI HIDUP DAN HIDUP DALAM KELIMPAHAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 10:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dimaksud dengan pencuri, perampok, pembunuh?
  2. Mengapa Tuhan mengibaratkan bahwa Dia adalah pintu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yohanes 10:10  ”Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Yesus datang agar kita umat percaya mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Ungkapan “mempunyainya dalam segala kelimpahan” ini sering dijadikan rujukan bahwa Tuhan ingin agar kita hidup makmur, sejahtera bahkan kaya raya.

Tetapi apakah seperti itu yang Tuhan maksud? Ada banyak ayat Firman Tuhan yang justru tidak mendukung konsep seperti itu.

Kehidupan yang “berkelimpahan” yang Tuhan maksudkan itu sesuatu yang lebih bermakna daripada sekedar kekayaan materi dan kemakmuran.

Misalnya seperti yang tertulis dalam Kolose 3:2–3 “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.”

Ya, Tuhan ingin agar kita lebih banyak memikirkan hal-hal yang mulia yang Tuhan sediakan “di atas”.

1 Tesalonika 5:23 ”Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Kebanyakan orang memikirkan tiga komponen itu dengan urutan: tubuh, jiwa, dan roh, tetapi Paulus membalikkan urutan ini.

Firman Tuhan memberikan prioritas tertinggi pada roh dan prioritas terendah pada tubuh.

Roh menghubungkan kita dengan Allah dan memampukan kita untuk menyembah Allah dan bersekutu dengan-Nya.

Jiwa adalah pusat emosi, pikiran dan kehendak, yaitu hal-hal yang membuat kita sadar akan keberadaan kita.

Tubuh menghubungkan kita dengan lingkungan kita.

Tubuh berhubungan dengan hal-hal yang material, termasuk kekayaan dan jelas itu pada prioritas yang terendah.

Jadi jika Tuhan menghendaki umat-Nya agar mempunyai hidup dalam segala kelimpahan.

Maka yang utama adalah berlimpah secara rohani, bertumbuh menjadi murid Kristus yang dewasa, yang berlimpah buah-buah Roh Kudus.

Selanjutnya berlimpah secara jiwa: memiliki mental yang sehat, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental yang baik adalah ketika seseorang dapat: a). mengatasi tekanan hidup yang normal; b). bekerja secara produktif; c). menyadari potensi diri; d). berkontribusi kepada masyarakat.

Baru prioritas terakhir adalah kelimpahan tubuh.

Dan ini dimulai dengan memiliki tubuh yang sehat dan oleh anugerah Tuhan semata: memiliki harta yang cukup.

Dan tentang harta, peringatan ini harus kita mengerti. 1 Timotius 6:10  “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan apakah prioritas dalam hidupmu saat ini?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 14-16