HAL KERAJAAN SORGA SEUMPAMA PUKAT

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 13:47-51

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Seumpama apakah kerajaan Sorga digambarkan dalam perikop ini?
  2. Apa yang malaikat lakukan di akhir zaman?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perumpamaan tentang pukat hanya terdapat di kitab Matius.

Yesus menggunakan perumpamaan ini bagi murid-muridNya yang sebagian besar adalah nelayan.

Para pendengar memahami maksud cerita tersebut karena berhubungan dengan mata pencaharian mereka.

Ia berbicara dengan bahasa mereka sehingga bisa mengkomunikasikan sebuah kebenaran rohani secara efektif.

Pukat adalah alat jala yang digunakan untuk menangkap ikan.

Umumnya tinggi jala kira-kira dua meter dan panjangnya lebih dari seratus meter.

Bagian atas jala ditahan oleh beberapa pelampung, dan bagian bawahnya diberi beban.

Dengan menggunakan pukat, maka para nelayan akan mendapat berbagai jenis ikan dengan berbagai ukuran.

Bukan semua hasil tangkapan adalah ikan yang baik.

Itu sebabnya perlu melakukan sortir atau pemisahan setelah tangkapan tersebut.

Penyortiran ini menggambarkan apa yang akan terjadi di hari penghakiman, dimana malaikat Allah akan memisahkan orang jahat dari orang benar.

Ya, orang-orang jahat dan benar sebelumnya berada di tempat yang sama, di dunia ini.

Mereka mengalami perlakuan yang sama, tertangkap oleh jala, tetapi hasil akhirnya berbeda.

Apakah yang diajarkan perumpamaan ini? Kita sebagai pengikut Yesus, perlu pergi dan melakukan tugas kita sehari-hari.

Bersaksilah kepada teman-teman dan siapapun orang yang terhubung dengan kita.

Pemberitaan Injil ditujukan kepada semua orang, tetapi kita tidak bisa menentukan pertobatan seseorang, karena ada kehendak bebas setiap orang untuk mau menerima Injil.

Tebarkan saja jalanya, biarkan Roh Kudus bekerja, dan pada akhirnya biarlah penghakiman Tuhan yang melakukan sortir.

Perumpamaan ini juga menjadi suatu peringatan bagi kita, agar jangan sampai pada masa akhir jaman ternyata tidak memiliki kualitas yang baik.

Bahkan bisa jadi menjadi bagian dari ikan-ikan yang tersortir atau jahat oleh karena benih Firman yang tidak bertumbuh dalam hati kita.

Kepada siapakah Saudara perlu menebarkan jala Injil hari ini? Selidikilah juga hati Saudara sendiri, apakah Firman Tuhan bertumbuh dalam hati Saudara?

Pembacaan Alkitab Setahun

Esther 1-5