KETAHANAN DAN KESAKSIAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 24:9-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana keadaan di akhir zaman?
  2. Apa yang menyebabkan kasih kebanyakan orang menjadi dingin?
  3. Apa yang harus terjadi dahulu sebelum tiba kesudahan zaman?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, kita hidup pada masa dimana tanda-tanda zaman semakin nyata.

Perang terus terjadi, bencana alam, penyesatan semakin banyak, dan kasih kebanyakan orang menjadi semakin dingin.

Hari ini atas nama hak asasi manusia dan kebebasan berbicara, banyak orang membenarkan perkataan dan gaya hidupnya sendiri.

Gerakan LGBTQ semakin meluas, kejahatan online semakin tidak terbatas, perzinahan dan perceraian menjadi sesuatu yang marak terjadi.

Bagaimana kita sebagai umat Tuhan, harus hidup menghadapi tantangan ini?

“Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat” (Matius 24:13).

Setiap manusia sama-sama mengalami proses hidup dan pilihan untuk meresponinya.

Tahukah saudara, kalau kita sebenarnya tidak menjadi kuat atau lemah secara tiba-tiba?

Kasih kita juga tidak tiba-tiba dingin atau panas begitu saja.

Semua ada prosesnya. Respon demi respon yang kita berikan memperkuat hasilnya.

Ketika kita merasa tersakiti, kita sebenarnya punya pilihan, apakah mau mengampuni dan menyerahkan kepada Tuhan perkaranya, atau terus mengingat kesalahan dan mencari keadilannya sendiri.

Ketika kita mengalami kesulitan finansial, kita punya pilihan untuk tetap hidup jujur dan berhemat, atau berkompromi dalam korupsi dan tetap mempertahankan gaya hidup mewah.

Proses meresponi inilah yang membutuhkan “ketahanan”.

Ini seperti seorang atlet yang sedang bertanding dan sudah lelah, perlu ketahanan untuk terus berjuang menyelesaikan pertandingannya.

Namun perbedaan dalam hidup, kita tidak bisa memperkirakan dan kita tidak tahu waktu hidup kita.

Kabar baiknya, dalam Tuhan kita tidak sekedar bertahan dengan kekuatan sendiri.

Bahkan saat kita bertahan maka kemenangan dalam Tuhan adalah pasti kita terima.

Inilah yang menjadi kesaksian.

Injil Kerajaan akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.

Apa yang menjadi kesaksian? Ketika Injil itu menjadi nyata: ketika umatNya bisa berdiri di atas imannya sekalipun dunia menawarkan hal yang berbeda.

Saudaraku, bagaimana keadaanmu hari ini?

Apakah dapat dikatakan hidupmu sedang bertahan dan menjadi kesaksian bagi orang lain?

Maukah Saudara mengarahkan fokus untuk tetap memandang kepada Tuhan Yesus dan mendapatkan kekuatan untuk bertahan?

Saudara, mari kita menjadi orang-orang yang bertahan dan menyatakan Injil Kerajaan menjadi suatu kesaksian bagi orang-orang di sekitar kita.

Bukan dengan kuat dan gagah kita sendiri, tapi dengan kekuatan dan kasih karunia Allah, kita dimampukan.

Adakah hal dalam hidup Saudara yang hari ini membutuhkan ketahanan? Diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara bagaimana Saudara bisa bertahan dan menjadi kesaksian?

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 12-13