MENERIMA BALASAN KEBAIKAN DARI TUHAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 6:5-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang harus taat kepada tuannya?
  2. Apakah cukup dihadapan tuannya saja seorang hamba harus taat?
  3. Jika kita telah berbuat sesuatu yg baik, adakah upah yg akan kita terima? Dan dari siapa upah itu kita dapatkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Suatu ketika seorang pemuda mulai bekerja di sebuah kantor dengan tidak memilik jabatan apapun, pemuda ini dikenal sebagai orang yang baik, patuh dan tulus terhadap pimpinan.

Dia bekerja dengan giat mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan perusahaan.

Lewat waktu setelah sekian lama bekerja dengan baik dan keras pemuda ini merasa bahwa hasil yang didapatkan tidak setimpal, tidak ada perubahan dalam karier dan gajinya.

Hal ini dia rasakan karena teman-teman kantornya yang bekerja dengan seadanya, kerja tidak perlu ekstra, jika pimpinan mereka masuk kantor, maka mereka terlihat pekerja yang baik, tetapi kenyataannya mereka sering telat datang ke kantor dan pulang “tepat waktu” justru naik dalam karir maupun gajinya.

Pemuda tersebut sempat terpikir di benaknya, untuk apa selama ini saya bekerja keras dan patuh atau taat dengan tulus kepada pimpinan dan juga perusahaan, tetapi hal-hal yang baik yang selama ini saya lakukan, tidak diperhitungkan sebagai suatu hal yang positif dimata pimpinan, sebaliknya orang yang bekerja apa adanya justru naik karirnya.

Apakah dengan kejadian tersebut membuat dia tidak perlu lagi berbuat hal-hal yang baik, bekerja dengan maksimal?

Apakah motivasinya dalam berbuat baik, patuh terhadap pimpinan, taat kepada aturan dan bekerja dengan maksimal yang dilakukan selama ini hanyalah semata-mata untuk dilihat pimpinannya?

Saudara, marilah kita kembali kepada ayat firman yang kita baca diatas, bahwa seorang hamba harus taat kepada tuannya dengan tulus hati, sama seperti kita taat kepada Kristus.

Dan dengan rela melakukan pekerjaan kita seperti orang yang sedang melayani Tuhan dan bukan manusia.

Memang tidak gampang untuk berbuat baik dan taat kepada pimpinan yang kita rasakan tidak adil terhadap kita.

Tetapi ingatlah setiap kebaikan yang kita lakukan tanpa melihat dan menilai hidupnya atau juga mengharapkan balasan dari orang tersebut, maka Tuhan sendirilah yang membalas kebaikan itu bagi kita sesuai dengan cara-Nya dan pada waktu-Nya.

Teruslah hidup memancarkan kebaikan bagi banyak orang.

Apakah kita merasa jauh lebih baik daripada orang lain, sehingga sering menilai seseorang dari tindakannya, yang membuat kita tidak tulus hati dalam berbuat baik, apalagi untuk taat bila itu pemimpin kita?

atau sudahkan kita melakukan hal-hal yang baik, taat dan tulus hati secara konsisten untuk pemimpin sama seperti kita lakukan untuk Kristus?

Diskusikan dengan saudara seiman kita, apa yang harus kita perbaiki

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 15-17