KEBAIKAN HATI YANG DIKETAHUI SEMUA ORANG

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 4:4-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Tuhan memberikan perintah agar umat-Nya bersukacita, apakah alasannya?
  2. Mengapa Tuhan meminta agar kebaikan hati kita diketahui semua orang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan menghendaki agar umat Tuhan bersukacita, bergembira oleh karena kita mengenal dan dikenal oleh Tuhan.

Kita bersukacita karena kita telah mengalami dan merasakan kasih-Nya, anugerah-Nya, kebaikan-Nya.

Dan bersukacita bahkan ditengah situasi yang sulit ini besar kuasanya.

Perasaan bahagia, hati yang gembira ini akan memicu hormon doparmin, oksitosin, serotonin, dan endorfin.

Dan efek dari zat kimiawi ini antara lain akan menyebabkan suasana hati yang positif, membangkitkan optimisme dan gairah.

Jika ini terus berlangsung, bukankah hal ini akan meningkatkan daya tahan tubuh.

Itulah sebabnya Salomo dengan hikmat yang Tuhan berikan dapat mengatakan: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”. (Amsal 17:22).

Orang yang berbahagia, terlebih dalam situasi yang sukar, juga akan membuat orang bertanya-tanya.

Dan bukankah hal ini adalah kesempatan yang baik untuk kita bersaksi.

Karena Tuhan juga menghendaki agar kebaikan kita diketahui oleh semua orang.

Tujuannya tentu bukan supaya kita pamer kebaikan, pamer bahwa kita diberkati Tuhan, khususnya berkat-berkat finansial.

Tuhan ingin agar kita mengabarkan, menceritakan kasih dan anugerah Tuhan yang telah kita alami.

Anugerah Tuhan yang telah membuat kita menjadi ciptaan baru dengan perilaku yang sudah Tuhan ubahkan dan yang sedang Tuhan ubahkan.

1 Timotius 3:7: “Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.”

Ayat ini memang ditujukan sebagai kriteria seorang penilik jemaat.

Artinya ini memang kriteria untuk para pemimpin, khususnya bagi penatua, gembala jemaat, pengkhotbah, pemimpin jemaat.

Tetapi secara umum, sangat baik jika kita juga mempunyai nama baik di luar jemaat.

Artinya kita bukan dikenal sebagai orang yang: pemalas, pemarah, kikir, pembohong dan sifat buruk lainnya.

Tetapi teman kita di kampus atau rekan di kantor atau tetangga, jika ada yang bertanya, maka mereka akan mengatakan bahwa kita adalah orang yang baik, misalnya: suka menolong, murah hati, rajin, di tempat kerja tidak pernah melakukan hal yang tercela.

Jadi, marilah kita berlomba dalam berbuat baik, bukan supaya kita terkenal dan orang memuji kita.

Tetapi supaya kita menjadi berkat bagi orang lain dan nama Tuhan dimuliakan. Sekali lagi, agar nama Tuhan yang ditinggikan, bukan kita yang dipuji.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang arti dari: mencuri kemuliaan Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 9-11