MENUNTUN ORANG LAIN DENGAN LEMAH LEMBUT
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini :
2 TIMOTIUS 2:23-26
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Apakah tugas seorang hamba Tuhan menghadapi mereka yang menentang kebenaran?
- Apakah maksud lemah lembut?
- Bagaimana menolong orang yang menentang kebenaran?
“sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.” (2 Timotius 2:24-26).
Salah satu kemampuan seorang hamba Tuhan menurut Paulus dalam suratnya kepada Timotius adalah menuntun orang yang suka melawan dengan lemah lembut.
Yang dimaksud suka melawan saat itu adalah orang-orang yang menentang kebenaran (pengajar sesat).
Oleh karena itu di ayat 25 disebutkan kelemahlembutan itu untuk membawa mereka mengenal kebenaran.
Jadi, Paulus meminta Timotius untuk secara aktif dan terus menerus melayani para penentang kebenaran dengan lemah lembut, namun dibarengi dengan disiplin.
Lemah lembut (Bahasa Yunani πρᾳότης) dimulai dengan pengenal akan Tuhan dan diakhiri dengan arahan dan pemberdayaan oleh Tuhan.
Ini adalah kebaikan atau karakter ilahi yang hanya dapat bekerja melalui iman.
Oleh karena itu, Galatia 5:23 menyebutkan kelemahlembutan adalah bagian dari buah Roh.
Lemah lembut bukanlah suara atau intonasi yang lembut, melainkan karakter Ilahi yang lahir dari pengenalan akan Tuhan dan membuat kuasa Allah bekerja memampukan untuk bersikap lembah lembut.
Kelemahlembutan berkaitan pula dengan kerelaan untuk merendahkan diri seperti Kristus rela merendahkan diri.
Kebalikan kelemahlembutan adalah kemarahan.
Saudara, kalau melihat saudaramu ada yang meyimpang dari kebenaran, janganlah marah dan menghakimi dia.
Berdoalah dan tuntun terus dengan lemah lembut.
Sampai suatu saat dia mengenal kebenaran.
Renungkanlah, apakah saudara sudah memiliki karakter lemah lembut yang adalah buah Roh
Pembacaan Alkitab Setahun
1 Raja-raja 21-22