SABAR MENDERITA DALAM PELAYANAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 4:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah maksudnya menguasai diri?
  2. Bagaimana dapat sabar menderita?
  3. Apakah mungkin dapat sabat menderita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!(2 Timotius 4:5).

Rasul Paulus menulis surat kepada anak rohaninya bernama Timotius.  

Ini adalah surat terakhir Rasul Paulus.

Pada saat penulisan surat ini, Kaisar Nero sedang melakukan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.

Saat penulisan surat ini, Paulus ada dalam penjara di Roma.

Tentu saja sebagai tahanan Paulus mengalami penderitaan; kekurangan, ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya dan Paulus menyadari bahwa dia berada di akhir pertandingan iman.

Paulus menyadari bahwa Timotius masih muda dan akan mengalami banyak tantangan, aniaya dari luar gereja dan munculnya guru-guru palsu.

Oleh karena itu, dia menasihati Timotius agar memelihara Injil, memberitakan firman Allah, dan menanggung penderitaan dalam melaksanakan tugas-tugas pelayannya.

Sebagai seorang murid yang akan ditinggalkan oleh bapa rohaninya, tentu saja dia harus meneruskan pelayanan yang ditinggalkan Paulus, termasuk harus berhadapan dengan penderitaan akibat aniaya.

Sabar menderita adalah kalimat perintah yang bersifat aktif.

Timotius diperintahkan untuk terus menerus sabar.

Sabar sendiri memiliki salah satu pengertian yaitu kemampuan untuk tahan menderita.  

Penguasaan diri dan kesabaran harus berjalan seiring karen tanpa penguasaan diri, tidak mungkin sabar.

Orang sabar adalah orang yang menguasai diri.

Saudara, dalam tugas pelayanan tentu kita juga akan menghadapi tantangan.

Mungkin bukan aniaya seperti yang dialami Paulus dan Timotius.

Tantangan harus kita hadapi dengan kesabaran yang berasal dari Tuhan, bukan kesabaran diri sendiri.

Kesabaran diri ada batasnya, tetapi apabila kita menggunakan kesabaran dari Tuhan, maka kita akan mampu bertahan dalam penderitaan.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya terus menerus sabat menghadapi penderitaan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 18-20