YESUS MENJADI POKOK KESELAMATAN ABADI BAGI YANG TAAT

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 5:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Yesus berdoa dengan ratap tangis?
  2. Dan mengapa Dia di dengar Bapa-Nya?
  3. Apa yang di pelajari oleh Yesus sebagai seorang Anak?
  4. Apa yang menjadi syarat bagi Yesus untuk menjadi pokok keselamatan yang abadi?
  5. Mengapa Yesus anak Daud dapat menjadi Imam Besar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Yesus menjadi manusia Dia adalah seorang yang hidup dalam kesalehan dan menjadi seorang yang saat taat dan Dia sangat tunduk kepada aturan hukum Taurat.

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Matius 5:17-18).

Misi Yesus adalah untuk menggenapi tuntutan hukum Taurat, Dia melaksanakan hukum Taurat atau meluruskan hukum Taurat.

Tidak seorangpun manusia di bumi ini yang dapat melakukan tuntutan hukum Taurat secara sempurna.

Satu-satunya yang mampu melaksanakan hukum taurat dalam hidupnya adalah Yesus Kristus sebagai manusia.

Setelah melaksanakan hukum taurat itu dengan sempurna, iblis membunuh Dia.

Itulah kesalahan iblis terbesar.

Iblis membunuh Yesus yang tidak bercacat dan tidak bercela dan Dia melakukan semua hukum Taurat dengan pengertian yang Allah maksudkan, bukan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh orang-orang Farisi dan para ahli taurat.

Satu-satunya pencobaan yang membuat Yesus hampir berbeda pendapat dengan Bapa adalah ketika Dia berdoa di taman Getsemani.

Ketika Yesus berdoa:

“lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:38-39).

Satu-satunya Yesus berbeda pendapat dengan Bapa-Nya mengenai masalah cawan penderitaan yang akan Dia minum, namun Dia memutuskan untuk tunduk dan menaati Bapa-Nya.

Dia tidak melawan atau mencoba lari untuk menghindari semua penderitaan yang akan dia alami.

Karena itu, ada seorang malaikat yang datang untuk melayani Dia untuk masuk ke dalam penderitaan di akhir masa untuk melaksanakan misi-Nya.

Missio Dei yang diemban-Nya yaitu misi Bapa-Nya untuk menyelamatkan orang yang mau percaya kepada Yesus dan mau taat kepada-Nya. Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Apa yang menyebabkan Yesus bisa sukses menjalani misi Bapa-Nya dan mengapa banyak manusia, hamba-hamba Tuhan gagal untuk melaksanakan missio dei dengan sempurna?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 3-5