MEMBEBASKAN KETURUNAN ABRAHAM YANG DIKASIHINYA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 2:14-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang disebut sebagai anak-anak dalam ayat 14 ini?
  2. Siapakah yang takut kepada maut yang disebut dalam perikop ini?
  3. Siapakah keturunan Abraham yang dimaksudkan dalam perikop ini?
  4. Siapakah yang akan menjadi Imam Besar yang dimaksudkan dalam cerita ini?
  5. Siapakah yang pernah di cobai dan hari ini menjadi penolong bagi mereka yang dicobai?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang saya kasihi, kita sama-sama mengerti bahwa perikop ini bercerita tentang Yesus dan Israel sebagai saudara-Nya dari silsilah-Nya di bumi.

Yesus adalah anak Daud keturunan Yehuda, anak Yakub yang cucunya Abraham, yang berarti bahwa Yesus adalah keturunan Abraham juga.

“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.” (Matius 1:1).

Jadi Alkitab dengan jelas mengatkan bahwa Yesus adalah anak Abraham.

“Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” (Kejadian 22:18).

Jadi, memang Allah telah memilih Abraham sebagai nenek moyang orang percaya. Mereka yang percaya kepada Allah Bapa yang diperkenalkan Yesus Kristus, Yahwe, Yehova dan yang adalah Tuhan dari semua orang.

Dialah sesungguhnya Allah Bapa bagi semua golongan.

Saudara, jelaslah bahwa Allah sudah janji bahwa Dia yang akan membebaskan umat-Nya Israel dengan menjanjikan Mesias.

Namun, Israel menolak kehadiran Mesias yang dijanjikan oleh Allah bahkan mereka menyalibkan Mesias yang dijanjikan karena mereka tidak mengenal Yesus Kristus Sang Mesias.

Tujuan Yesus adalah untuk menyelamatkan umat manusia yang ada dalam tawanan setan.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” (Yohanes 3:16-17).

Dia datang sebagai Mesias bagi umat-Nya Israel yaitu bangsa-Nya sebagai anak manusia.

Yesus tahu bahwa mereka menolak diri-Nya karena bangsa itu telah menyimpang dan telah lama terlibat dengan penyembahan berhala sehingga mereka mendapatkan murka Allah dengan di buang ke seluruh penjuru bumi.

Namun oleh kesetiaan Allah terhadap janji-Nya kepada Abraham, maka Allah terus berusaha untuk menyatukan kembali umat-Nya ini dan akan mengembalikan mereka dari manapun mereka berada saat ini.

Sehingga pada tahun 1948, maka Republik Israel berdiri dan seluruh umat itu sedang kembali dari seluruh muka bumi untuk kembali ke Israel sebagai suatu bangsa yang utuh oleh anugerah Allah Yehova yang mereka sembah.

Untuk bangsa inilah, Yesus datang ke dunia ini.

Namun ketika Dia disalib, misinya bukan saja orang Israel tetapi seluruh penduduk bumi.

Namun masih ada keturunan Abraham yang lain berasal dari isterinya, Hagar, yang juga punya hak atas berkat Abraham.

Allah pernah berjanji kepada Abraham:

“Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.” (Kejadian 17:20).

Allah tidak punya perjanjian dengan Ismael, namun Allah juga punya janji kepada Hagar, gundik Abraham.

“Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.” (Kejadian 16:10).

“Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.” (Kejadian 21:20).

Saya percaya bahwa Allah juga akan memenuhi janji-Nya kepada Abraham dan Hagar supaya anaknya itu diberkati.

Setiap janji berkat bagi Abraham itu tidak saja berkata tentang hal-hal jasmani, tapi juga masalah rohani.

Rasul Paulus menuliskan itu dalam kitab Galatia 3:14: “Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”

Tuhan ingin agar anak-anak Ishak dan anak-anak Ismael beroleh Roh Kudus yang dijanjikan oleh Allah kepada Abraham.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita melaksanakan janji Bapa itu supaya semua anak-anak Abraham di berkati dengan Roh Kudus yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang non Yahudi.

Orang Israel masih banyak yang tidak percaya pada Yesus Kristus apalagi orang-orang non Yahudi.

Inilah saatnya, kita memohon kepda Bapa supaya kita diberi belas kasihan dan keinginan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang non Yahudi atau orang-orang non Kristen.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa kita segan memberitakan Injil Kasih Karunia kepada orang-orang Yahudi dan kepada orang-orang non Yahudi?

Karena ada golongan yang lebih menekankan pada hukum agama yang begitu sangat menuntut keamalan, kesalehan dan usaha.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 1-2