KRISTUS YANG MENDAMAIKAN ALLAH DENGAN DUNIA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 5:17-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang di sebut sebagai ciptaan baru?
  2. Apa yang sudah lalu dan apa yang datang?
  3. Siapa yang mendamaikan Allah dengan manusia?
  4. Apa yang tidak diperhitungkan oleh Allah dalam perdamaian diri-Nya dengan manusia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang kekasih, sejak kejatuhan Adam, Tuhan telah berjanji bahwa keturunan ular akan berseteru dengan keturunan perempuan (Hawa).

Yesus Kristus adalah keturunan perempuan yang dimaksud oleh Tuhan Allah.  Yesus Kristus adalah anak dari perawan Maria, adalah Kristus (Mesias) yang dijanjikan oleh Allah yang akan menjadi seteru dari iblis.

Yesus Kristus, akan meremukkan kepala ular (iblis) dan iblis dapat memagut kaki Yesus Kristus dengan memakukan kaki-Nya di kayu salib.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk meenyelamatkannya oleh Dia.” (Yohanes 3:16-17).

Yesus Kristus telah dinubuatkan akan menjadi korban untuk keselamatan umat manusia.  

Dan Dia datang untuk dijadikan domba paskah Allah yang ditetapkan sebagai korban penghapus dosa dunia ini, yaitu untuk menyelamatkan umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa.

”Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Matius 5:17).

Yesus hidup sebagai manusia dan Dia melakukan hidup sebagai Anak Bapa yang mengerjakan pekerjaan Bapa-Nya dan menyempurnakan penyelesaian pekerjaan Bapa.

Yesus Kristus setelah berumur tiga puluh tahun. Dia giat melakukan semua hukum-hukum Allah, untuk memenuhi syarat sebagai anak domba paskah Allah bagi dunia ini.

Dia sebagai manusia tidak boleh bercacat, kudus bagi kemuliaan dan kehormatan bagi Bapa yang sangat mengasihi dunia ini.

”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Di akita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21).

Jadi melalui Yesus Kristus, kita bisa berdamai dengan Allah.

Murka Allah telah ditumpahkan di dalam tubuh Yesus ketika Dia disiksa dan disalibkan di Golgota.

Karena tubuh Yesus sebagai manusia telah berlumur dosa dunia ini maka itu sangat menjijikan bagi Bapa-Nya, sehingga Allah meninggalkan Dia di kayu salib sekarat sendirian.

Itulah sebab mengapa Yesus berkata:

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ”Eli,Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46).

Bapa mana di dunia ini yang tega meninggalkan anaknya sekarat sendirian?

Namun itulah yang terjadi Ketika Yesus rela menggantikan kita di atas kayu salib, Dia sebagai pendamai, penebus dan pembela bagi kita orang berdosa.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa Yesus rela menjadi korban bagi kita orang berdosa?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 19-21