MENGUCAP SYUKUR KEPADA ALLAH DALAM HATI

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 3:14-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang perlu kita kenakan diatas semua perbuatan baik yang kita lakukan sebagai manusia baru?
  2. Apa yang harus senantiasa memerintah dalam hati kita menurut perikop yang kita baca hari ini?
  3. Apa yang seharusnya terjadi dengan perkataan Kristus?
  4. Bagaimana kita mengajar dan menegur seorang akan yang lain?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.”

Setidaknya ada tiga hal yang bisa kita dapatkan ketika perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya didalam kita yaitu mengajar, menegur dan mengucap syukur dalam hati, dan setidaknya ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk mengucap syukur kepada Allah dalam hati kita yaitu dengan menyanyikan mazmur dan dengan puji-pujian.

Menyanyikan pujian dalam ibadah melalui mulut kita adalah hal yang umum kita lakukan, namun kita tahu bahwa hati kita memegang peranan yang penting ketika kita memuji.

Apakah antara hati dan mulut kita sama-sama memuji Tuhan?

Bila kita tidak menjaga hati kita maka bisa terjadi apa yang kita ucapkan melalui mulut berbeda dengan hati kita.

Bangsa Israel pernah ditegur Tuhan dalam Yesaya 29:13: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,”

Perintah manusia yang dihafalkan bisa membuat bangsa ini memuliakan Tuhan dengan mulut dan bibirnya namun hatinya jauh dari Tuhan.

Saudara, pujian yang kita lakukan dalam ibadah, doa atau persekutuan bersama maupun pribadi kita dengan Tuhan adalah hal baik yang Tuhan inginkan, namun Tuhan ingin bahwa kita tidak sedang sekedar melakukan rutinitas atau menghafal suatu pujian.

Apakah hati kita tetap dekat dengan Tuhan atau menjauh?

Hanya kita dan Tuhan yang tahu.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan hendaklah perkataan Kristus diam dalam hati kita sehingga mengarahkan hati kita untuk tidak menjauh dari Tuhan sehingga mulut kita mengeluarkan suatu pujian yang benar-benar tulus dan berkenan kepada Tuhan.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ulangan 32-34