HENDAKLAH TERANGMU BERCAHAYA

Penulis : Pnt. Timotius Chandra

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TESALONIKA 5:15-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita diajarkan untuk mengucap  syukur?
  2. Bagaimana membangun kehidupan yang dipenuhi dengan mengucap syukur dalam segala hal?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Suatu ketika George Muller (1805-1898) seorang pemilik panti asuhan Ashley Down orphanage di Bristol, England, telah mengangkat 10.024 orang yatim piatu selama hidupnya, pernah menghadapi satu keadaan tidak ada makanan sama sekali padahal waktu makan malam telah tiba.

Apa yang dilakukannya?

Dia dan anak-anak asuhannya mulai menata piring, sendok, garpu, gelas dan peralatan makan lainnya di atas meja makan kemudian Muller mulai meminta mereka duduk di tempat mereka masing-masing.

Tiba-tiba ada seorang anak menceletuk, “Mana makannya” dengan yakin Muller menjawab pertanyaan tersebut, ”Sebentar lagi datang.”

Dia kemudian mengajak mereka berdoa, mengucap syukur atas berkat yang telah diberikannya sekalipun makanannya belum ada.

Setelah amin, tiba-tiba terdengar pintu diketok seseorang dan akhirnya setelah dibuka ternyata terdapat jumlah makanan yang cukup banyak lalu makanlah mereka semua malam itu.

Hal itu terjadi berkali-kali. Itulah kuasa dari pengucapan syukur.

Pengucapan syukur merupakan perintah dan yang dikehendaki Tuhan sehingga tidak ada pilihan, tidak ada “jikalau” atau “kalau” atau “kalau ada waktu” karena perintahNya maka mengucap syukur dalam segala hal dapat diartikan sebagai orang yang percaya terhadap seluruh aspek kehidupan, baik situasi dan kondisi yang dihadapi dan alami sekalipun buruk tetap dapat mengambil sikap bersyukur dan bersukacita.

”Sudah jatuh tertimpa tangga”

kok malah disuruh mengucap syukur, kata seseorang yang belum mengetahui rahasia kuasa mengucap syukur dalam segala hal, tetapi bagi orang yang mengerti kuasa mengucap syukur dalam segala hal akan selalu bersukacita senantiasa karena hal ini akan  membawa dampak yang luar biasa.

Kita lebih mudah bersungut-sungut daripada mengucap syukur bila keadaannya buruk.

Bukan berarti kita mengucap syukur atas pekerjaan iblis yang dilancarkan kepada kita atau mengucap syukur atas malapetaka atau kemalangan yang menimpa kita.

Bukan!

Kita mengucap syukur bukan pada keadaannya tetapi mengucap syukur kepada Tuhan bahwa sekalipun keadaannya buruk Dia pasti menolong dan menunjukkan kebaikanNya kepada kita sehingga iblis tidak mendapat keuntungan atas kita.

Ilustrasi mengucap syukur dapat menginspirasi seorang Jepang bernama MASARO EMOTO yang menulis “The Truth of Water”.

Masaru Emoto adalah seorang seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo, Jepang pada tahun 2003 yang melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan pada sifat air.

Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan manusia di sekelilingnya, yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan hydrogen.

Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi “indah” dan “mengagumkan” apabila mendapat reaksi positif di sekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Namun partikel kristal air terlihat menjadi “buruk” dan “tidak sedap dipandang mata” apabila mendapat efek negatif di sekitarnya, seperti kesedihan dan bencana.

Jika kita bersungut-sungut ketika diteliti kristal airnya jelek dan jika kita  bersyukur kristal airnya menjadi baik, sehingga mengucap syukur membuat menjadi sehat.

Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat di dalam buku “Message from Water” (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai pembuktian kesimpulannya.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini dan diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan. Sudahkah anda dapat mengucap syukur dalam segala hal yang kelihatan tidak mungkin bersyukur!

Pembacaan Alkitab Setahun

Ulangan 17-20